True Beauty Ep 13 Part 3

Tentangsinopsis.com – Sinopsis True Beauty Episode 13 Part 3. Jika Kalian ingin mengenali daftar dari deretan spoilernya pribadi ke tulisan yang ini. Namun umumnya Kalian wajib juga lho baca Episode sebelumnya baca di sini.

Pak Lim membujuk Ju Kyung keluar kamar.

Pak Lim : Ju Kyung-ah, kamu tak mau makan sesuatu? Ayah menempelkan kembali kartu registrasi siswa untuk kelas tata riasmu. Ayah akan bujuk ibumu.

Pak Lim memasukkan kartu registrasi Ju Kyung yang telah beliau lem, ke bawah celah pintu.

Tapi gak ada respon dari Ju Kyung.

Pak Lim kemudian terpikirkan sesuatu.

Pak Lim mengolah makanan di depan kamar Ju Kyung.

Dia memanggang daging.

Pak Lim : Ju Kyung-ah, rasakan wanginya. Ini sungguh lezat. Kau sungguh suka ini, kan? Selamat tiba di “Perjalanan Makanan Lezat Ayah”. Tak ada yang lebih gurih dibandingkan dengan samgyeopsal yang dipanggang olehku. Terlihat lezat. Keluar. Bagaimana sanggup kamu bujuk ibumu dengan perut kosong? Kau tidak mau persetujuannya? Baik. Biar ayah cicipi dulu. Kau tak akan yakin betapa lezatnya ini. Ayah belum pernah makan samgyeopsal menyerupai ini. Ini perut babi atau es krim? Ayo keluar dan makan samgyeopsal yang kupanggang hingga meleleh di mulut.

Tapi tetap aja Ju Kyung gak mau keluar.

Cho Rong lari-lari sampe ngos-ngosan nyamperin Seo Jun.

Cho Rong : Seo Jun-ah, Han Seo Jun.

Seo Jun : Apa?

Cho Rong berupaya mengontrol napasnya.

Seo Jun : Berita besar? Kau mual? Universitas?

Cho Rong menggeleng.

Seo Jun : Komunitas sekolah!

Cho Rong mengangguk.

Seo Jun : Kau menemukan… Kau telah tahu siapa adminnya? Siapa?

Cho Rong menyediakan ke Seo Jun kertas kecil.

Di kertas itu, tertulis nama admin komunitas sekolah mereka.

Dia Jin Hee Jung.

Hee Jung tergesa-gesa keluar kelas. Go Woon memburu Hee Jung dan menjambak Hee Jung. Dua sohib Hee Jung ikut-ikutan dan menjambak Go Woon.

Go Woon marah, telah kuduga itu kau. Tak peduli kamu mendapatkan informasi. Beraninya kamu posting itu!

Hee Jung : Lampiaskan ke orang yang sungguh mempostingnya! Siapa saya untuk menyensor?

Seo Jun tiba dan menyaksikan adiknya dijambak.

Seo Jun marah.

Ju Young tiba-tiba tiba dan berupaya melerai mereka.

Ju Young : Bukankah kamu memberitahuku kekerasan bukanlah jawaban? Bahkan bunga pun tak boleh digunakan untuk menghantam orang.

Tapi Ju Young ikut-ikutan menjambak Hee Jung.

Hee Jung mendorong Ju Young dan Go Woon.

Seo Jun sewot, jauhkan tanganmu darinya!

Ju Young lebay, Han Seo Jun datang! Han Seo Jun datang!

Seo Jun menolong adiknya berdiri. Lah si Go Woon malah sewot kakaknya datang.

Seo Jun memandang tajam Hee Jung.

Seo Jun : Bilang apa kamu barusan pada adikku?

Semuanya terkejut tahu Go Woon adiknya Seo Jun.

Hee Jung mau kabur. Tapi Seo Jun menangkapnya.

Seo Jun : Kau webmaster komunitas sekolah?

Hee Jung : Ya.

Seo Jun : Kau akan meniadakan videonya, kan?

Hee Jung mengangguk.

Seo Jun, Go Woon dan Ju Young di wilayah pembakaran sampah.

Go Woon merepeti Seo Jun.

Go Woon : Astaga. Sudah kubilang jangan membuatmu dikenal.

Seo Jun membela diri, terus saya membisu saja dan tak berbuat apa-apa?

Ju Young ikut-ikutan. Dia bilang harusnya Seo Jun sanggup menahan diri.

Seo Jun : Ngomong-ngomong, kenapa kamu tak mau orang-orang tahu saya kakakmu? Kau malu?

Ju Young : Kau tak mengerti.

Seo Jun sewot, kau…

Seo Jun menggertak Ju Young.

Ju Young pribadi takut.

Go Woon : Ini bakal terjadi lagi ketika Sekolah Menengah Pertama dulu. Para gadis akan memintaku mengontrol kencan denganmu, dan alasannya yaitu tak terlihat sepertimu, banyak yang memilih.

Seo Jun : Katakan siapa dan saya akan…

Go Woon : Lupakan. Jangan lagi injakkan kakimu di wilayah siswa baru.

Go Woon pergi.

Ju Young : Go Woon-ah.

Go Woon berbalik.

Go Woon : Hya, Dongpali (lalat)! Jangan berani-berani mengikutiku.

Ju Young : Kenapa? Kupikir kamu khawatir sekali padaku.

Ju Young mau ngejar Go Woon, namun ditarik Seo Jun.

Seo Jun : Kau masih saja mengganggunya? Mau kuberi pelajaran?

Ju Young : Kenapa? Aku dihentikan menyukainya? Kau sendiri pernah menggemari seseorang? Menurutmu saya sanggup berhenti mencintainya, cuma alasannya yaitu kamu melarangku? Aku tidak memiliki kontrol atas perasaanku.

Ju Young pergi.

Soo Ho berlangsung terburu-buru di koridor sekolah.

Soo Jin keluar dari kelas bareng Soo Ah dan, Soo Jin menabrak Soo Ho.

Soo Ho memandang kesal Soo Jin, kemudian beranjak pergi.

Melihat itu, Soo Ah pun tanya ke Soo Jin apa terjadi sesuatu antara Soo Jin dan Soo Ho.

Soo Jin : Apa? Tidak, kenapa?

Soo Ah : Tidak apa-apa. Video Ju Kyung dihapus dari komunitas sekolah.

Soo Jin : Benarkah? Baguslah. Ayo.

Soo Jin jalan duluan.

Soo Ah melamun memandang Soo Jin.

Soo Ho tiba lagi ke tempat tinggal Ju Kyung. Dia membawakan sesuatu untuk Ju Kyung.

Baru mau memencet bel, Ju Young pulang.

Ju Young : Kau tiba lagi? Sudah kubilang akan kukasih tahu kalau Ju Kyung telah membaik. Kenapa tak mendirikan tenda di depan rumah ini?

Soo Ho : Bisa berikan ini?

Ju Young : Ini bagus, namun beliau tidak mau keluar dari kamarnya.

Soo Ho : Berarti beliau tidak makan. Kau akan membiarkannya kelaparan?

Ju Young : Menyenangkan sekali kamu menjaganya, namun saya tak sanggup menjalankan tugasmu.

Soo Ho : Kau mau saya membayarmu?

Mendengar itu, Ju Young pun pribadi melirik sepatu Soo Ho.

Soo Ho ngerti, mau sepatuku?

Ju Young : Kak, saya ingin sekali…

Tapi kemudian Ju Young bilang tak semestinya beliau manfaatin Soo Ho buat mendapatkan keinginannya.

Ju Young kemudian mengambil sesuatu yang dibawa Soo Ho untuk kakaknya.

Dia bilang akan menyediakan itu ke kakaknya.

Ju Young ngetuk pintu kamar kakaknya.

Ju Young : Noona…

Tapi gak ada respon.

Ju Young menempelkan telinganya ke pintu dan tak mendengar apapun.

Ju Young : Astaga, membisu sekali di dalam.

Tak lama, Ju Young terkejut dan panic. Dia fikir, kakaknya bakal bundir.

Ju Young bahkan hingga mendobrak pintu. Tapi ternyata pintunya gak dikunci.

Ju Kyung timbul di belakang Ju Young.

Ju Kyung : Sedang apa kau?

Ju Young : Kakak, kamu membuatku kaget!

Ju Young mau meluk kakaknya namun kakaknya dengan segera menghindar.

Ju Young kemudian menyediakan titipan Soo Ho. Dia bilang itu dari Soo Ho.

Ju Young : Kau mesti makan. Soo Ho sejak kemarin menunggumu. Setidaknya angkat teleponnya.

Ju Kyung mengambil titipan Soo Ho dan masuk kamarnya.

Ju Kyung masih murung. Tak usang kemudian, beliau mengambil jaketnya dan pergi.

Nyonya Hong menemui Pak Han di sekolah.

Nyonya Hong : Sudah usang saya ingin menemuimu, Pak Han. Aku tahu Ju Kyung ingin mencar ilmu tata rias. Kau tidak tahu saya sungguh putus asa sekarang. Dia bahkan melakukan pekerjaan paruh waktu dan mendaftarkan dirinya ke sekolah tinggi di belakangku. Astaga. Kau tahu wacana ini?

Pak Han bilang beliau mengundang Nyonya Hong bukan alasannya yaitu itu.

Pak Han : Ini mungkin mengagetkan anda. Tapi alasannya yaitu anda ibunya, saya rasa anda mesti tahu apa yang Ju Kyung alami.

Pak Han menampilkan video Ju Kyung dibully.

Nyonya Hong syok. Dia tak yakin itu Ju Kyung.

Hari telah malam.

Ju Kyung ke tempat tinggal Soo Jin, namun beliau cuma menanti diluar.

Tak lama, Soo Jin tiba dan terkejut menyaksikan Ju Kyung di depan pagarnya.

Ju Kyung : Kau datang?

Soo Jin : Kau kedinginan menanti di sini? Harusnya kamu menelepon.

Ju Kyung : Aku tiba ingin menanyakan sesuatu.

Soo Jin : Menanyakan sesuatu?

Ju Kyung : Aku tahu ini bukan perbuatanmu. Tapi saya tidak sanggup berhenti membayangkannya. Soo Jin-ah, bukan kamu kan? Satu-satunya yang tahu rahasiaku tergolong saya pacaran dengan Lee Soo Ho cuma kau. Aku tak sanggup berpikir orang lain yang tahu. Tapi tetap saja, bukan kau, kan? Bukan kamu yang unggah kiriman itu, kan?

Soo Jin : Kalau kamu tak berpikir bukan aku, kenapa kamu di sini?

Ju Kyung : Karena saya ingin mendengarnya darimu.

Soo Jin : Maaf. Tapi saya tak sanggup kasih tahu apa yang hendak kamu dengar.

Ju Kyung : Kenapa? Kenapa kamu melaksanakan itu? Kenapa kamu melaksanakan hal itu kepadaku?

Soo Jin : Karena saya tak suka melihatmu bersamanya. Kau pindah ke sekolah kami alasannya yaitu kamu diusik di Sekolah Menengan Atas Yongpa, kan? Kenapa tidak lari saja lagi? Kau berakal melakukannya. Lari sejauh yang kamu sanggup dan bersembunyi supaya tidak ada yang menemukanmu. Itu saja yang kukatakan padamu.

Soo Jin pun masuk.

Ju Kyung terpukul tahu Soo Jin pelakunya.

Soo Ho lagi menyusun komik-komik di rak.

Dia di toko komik.

Soo Ho kemudian melamun menyaksikan goresan pena Ju Kyung di belakang sofa yang biasa Ju Kyung duduki.

“TEMPAT LIM JU KYUNG. DUDUK TANPA IZIN, PANTATMU AKAN BERBULU!”

Soo Ho kemudian menuliskan sesuatu di sana.

Soo Ho melapor ke Paman Komik kalau beliau telah simpulan mengontrol buku.

Soo Ho : Ada hal lain yang hendak kulakukan?

Paman Komik : Tidak perlu repot-repot. Baca saja komiknya.

Soo Ho : Aku perlu melaksanakan sesuatu untuk menghabiskan waktu.

Paman Komik : Kenapa kamu menghabiskan waktu di sini? Jujurlah. Ju Bal mencampakkanmu, kan?

Soo Ho : Tidak.

Paman Komik : Ayolah. Jika seorang lelaki menanti siang dan malam di depan rumah pacarnya, itu alasannya.

Soo Ho : Bukan.

Paman Komik : Kau frustasi, kan. Pilih satu kartu. Aku akan beri tahu bagaimana perasaan Ju Bal.

Soo Ho : Tidak usah.

Paman Komik : Lagipula kamu mesti menghabiskan waktu.

Soo Ho pun menegaskan satu.

Dia mengambil kartu ‘Lovers’.

Paman Komik : Apa artinya kalau kamu membalikkannya?

Paman Komik mencari artinya di buku.

Soo Ho kemudian pergi.

Paman Komik menerima artinya. Artinys, PERPISAHAN! *Omo.

Bersambung ke part 4…

Red Shoes (Drama Korea 2021)

Tentang Sinopsis – Red Shoes yakni drama Korea harian bergenre Melodrama, Keluarga, dan Romantis. Serial KDrama ini tayang di kanal televis...