Tentangsinopsis.com – Sinopsis The King’s Affection Episode 19, Jika Kalian ingin menyaksikan full recapnya tersedia lengkap di goresan pena tulisan yang ini. Episode sebelumnya disini.

Mengapa kamu tak menginformasikan sama sekali bahwa kamu yaitu Dami tanya Ji Un. Dami mengenggam tanga Ji Un berkata yang penting kini kita bersama. Dengan meneteskan air matanya, Ji Un berkata sesudah peristiwa itu, saya terus mencarimu, senantiasa mendatangi jembatan itu setiap kali ke kota. Saat itu saya sungguh senang sebab berjumpa denganmu dan kini kamu sudah kembali kepadaku ucap Dami kemudian mencium Ji Un.

So Eun menyaksikan pantulan dirinya di cermin kemudian mengingat dikala ia berkata terhadap Ji Un memintanya untuk membatalkan pernikahannya dan tentukan pertunangan.
Apa kamu berpikir bahwa tak kendala bila Yang Mulia terluka nantinya tanya Seok Jo terhadap Ji Un yang duduk di hadapannya. Kenapa Ayah tak pernah bilang bahwa Yang Mulia yaitu Dami, Ayah sungguh berniat membunuhnya, jalan kehidupan apa yang Ayah pilih tanya Ji Un saya tak sanggup melalaikan Ayah yang dulu penyayang dan hal itu usang menyiksaku, walau sanggup memaafkan Ayah, setidaknya saya punya sedikit hasrat untuk berupaya mengerti Ayah.
Kau tak perlu paham sebab ini sudah terjadi, ayah mesti menjalankan apa yang mesti dijalankan ucap Seok Jo. Ji Un menggebrak meja kemudian berkata bila ingin menutupi diam-diam yang ada dengan membunuh Raja, tinggalkan mayatku lebih dahulu. Ji Un menghentikan langkahnya dikala menyaksikan ibunya, kemudian kembali melanjutkan langkahnya dan pergi.

Seok Jo mengikuti Ki Jae yang sedang duduk menaiki tandu menuju kediamannya, kemudian mengayunkan pedangnya terhadap serdadu Ki Jae yang mengikutinya dari belakang. Jadi, kamu ingin seumpama ini ucap Ki Jae yang sedang menyaksikan jasad prajuritnya.
Katakanlah padaku, apa gunamu bagiku tanya Ki Jae terhadap Wonsan. Tentu itu terserah di mana kamu ingin menggunakanku nanti sebab saya memerintahkan orang untuk mengikuti Hyun sebab tidak akan ada yang bergerak secepat ia jikalau ada hal yang terkait dengan Yang Mulia, nampaknya sanggup berharga bagi kita ucap Wonsan.

Dami, Ji Un dan Ga On menemui Tabib kerajaan yang di sekap, menanyakan kenapa membunuh Sida Cho. Ji Un menginformasikan memiliki bukti kalau berbelanja sonangcho. Setelah raja terdahulu ditentukan sudah meninggal, saya mendapat perintah dari Tuan Sangheon untuk membunuh Sida Cho, sebab Sida Cho sudah melayani Yang Mulia dalam waktu lama, ada kemungkinan besar ia akan secepatnya membuka mulutnya jawab Tabib tersebut.
Apa kamu tahu di mana kami sanggup mendapatkan sonangcho tanya Dami. Setelah peristiwa itu, sonangcho niscaya susah didapatkan di mana-mana sebab flora itu sangatlah berbahaya dan tahu cuma tempat yang diatur Tuan Sangheon saja jawabnya. Dami memerintahkan Ga On pergi ke Ganghwa untuk menjemput Gyeom.
Aku akan menghasilkan argumentasi mudah-mudahan sanggup pergi ke tempat tinggal Kakek dan akan memastikannya sendiri eksklusif di sana ucap Dami terhadap Ji Un. Biar saya yang pergi, tidak akan terluka sama sekali jadi tak usah khawatir ucap Ji Un. Dami menginformasikan kalau ia akan kembali ke istana dan coba mengulur waktu.


Salah satu serdadu menghampiri Seok Jo menyediakan kotak kepadanya, Seok Jo mendapatkannya kemudian membuka dan ternyata isinya kain berlumuran darah, dengan secepatnya Seok Jo berlari menuju rumahnya dan menyaksikan beberapa orang tergeletak di lantai berlumuran darah. Seok Jo kembali berlari menuju ke arah bunyi teriakan tetapi di hadang prajurit. Prajurit menenteng istri Seok Jo keluar dengan menodongkan pedang di depan lehernya.
Ji Un kembali ke tempat tinggal dan menyaksikan orang-orang tergeletak di lantai kemudian menuju ke belakang. Seok Jo mengode Ji Un, seraya mengambil pisau di bajunya kemudian melemparkan terhadap serdadu yang menyekap istrina.
Ji Un berlari merebut pedang salah satu serdadu kemudian menolong Seok Jo menyerang serdadu lainnya. Ji Un menghampiri ibunya yang tergeletak di tanah kemudian membawanya ke klinik.
Apa ini perbuatan Tuan Sangheon, apa alasannya tanya Ji Un terhadap Seok Jo sesudah keluar. Sepertinya ia tahu saya sudah mengenali diam-diam Raja namun tak memberitahunya ucap Seok Jo.
Aku dengar Tuan Sangheon memiliki sonangcho, bila tahu di mana itu, beri tahu saya ucap Ji Un. Apa kamu pikir itu sanggup dijalankan dengan flora beracun saja tanya Seok Jo dengan marah. Keluarga kita bahkan ikut terancam, sebab itu Ayah mesti memberitahuku ucap Ji Un.

Dengan kondisi terluka, Hyun menlawan serdadu Wonsan, sedangkan Pelayan Kim dan Bok Dong yang sedang di tahan oleh Wonsan, menangis menyaksikan Hyun. Wonsan mendekati Hyun yang terjatuh di tanah kemudian mencampakkan pedangnya dan menyodorkan pedangnya di leher Hyun, mengingat ucapan Ki Jae yang memerintahkan membunuh Hyun.
Bencilah saudaramu satu-satunya, ini rasa peduliku yang terakhir selaku kakakmu, jangan pernah kembali lagi ucap Wonsan kemudain mengayunkan pedangnya menyayat Hyun menjadikannya tergeletak di tanah kemudian pergi dengan menenteng Pelayan Kim dan Bok Dong, meninggalkan Hyun dengan kondisi berdarah.

Dengan mengendap-endap, Ji Un memasuki rumah Ki Jae kemudian mendekati mejanya yang sebelumnya di beri tahu Seok Jo kalau semua barang penting tersimpan di sana, menyuruhnya mencari kendi berwarna biru di sana, tempat sonangcho disimpan. Ji Un secepatnya keluar sesudah menerima abu flora sonangcho.
Seok Jo mencampakkan pedangnya dan berlutut di hadapan KiJae menyuruhnya memberikannya peluang sekali lagi. Ki Jae turun dari tandu mendekati Seok Jo berkata kesalahanmu terlalu besar untuk kumaafkan, sebab tidak sanggup membenahi seorang anak perempuan sehingga menghasilkan kendala menjadi serumit ini. Setidaknya, biarkanlah keluargaku hidup ucap Seok Jo yang mengepalkan tangannya.

Seok Jo bangkit merebut pedang prajuit dikala mendengar Ji Un tertangkap berair dan menodongkan pedang di leher Ki Jae. Sednagkan Ji Un masih melawan serdadu Ki Jae. Seok Jo keluar dengan menenteng Ki Jae menyuruhnya berhenti mengancam akan memotong kepalanya kemudian memerintahkan Ji Un pergi. Setelah memanah Seok Jo, mengenai lengannya, Wonsan tiba dengan menenteng Pelayan Kim dan Bok Dong.
Jil Geum di tahan serdadu yang akan masuk yang akan menginformasikan Dami sebab Seok Jo menyuruhnya menginformasikan Dami kalau Ji Un belum hingga dalam satu jam, kemudian menghampiri Byeolgam Gu yang sedang berjalan. Dami berjalan mendekati Hyun dalam kondisi berdarah kemudian memerintahkan para dayang mengundang tabib.

Dengan kondisi terikat, Ji Un, Seok Jo, Pelayan Kim dan Bok Dong berlutut di hadapan Ki Jae dan Wonsan. Prajurit mengambil kendi dan memberikannya terhadap Ki Jae. Seok Jo memberontak dan berteriak dikala serdadu menodongkan pedang di depan Ji Un, tetapi serdadu tersebut jatuh terkena panah, setelahnya serdadu Ki Jae dan serdadu yang di bawa Dami bertarung.
Siapa yang berani melawan serdadu kerajaan akan kuanggap selaku pengkhianat teriak Dami yang tiba menghasilkan serdadu tersebut mengehntikan pertaruangnnya, kemudian mendekati Ki Jae dengan menodongkan pedang di lehernya dan mengambil kendi, memerintahkan prajuritnya menangkap Ki Jae dan prajuritnya atas tuduhan kudeta. Jil Geum dan Byeolgam Gu tiba kemudian menenteng pergi sesudah melepaskan ikatan tali Seok Jo dan lainnya.

Bagaimana bila kubongkar rahasiamu kini tanya Ki Jae. Kau menyampaikan itu selaku pembunuh raja terdahulu dan pelaku kudeta, siapa yang akan yakin perkataanmu tanya Dami. Apa kamu sungguh yakin bahwa flora beracun itu sanggup jadi bukti memiliki pengaruh untuk membongkar kejahatanku tanya Ki Jae.
Dengan membandingkan racun dari sonangcho yang kamu pakai dengan racun dari busohwa dan tabib Seo Seung Gyu yang membunuh Sida Cho akan memberi kesaksian tersebut, juga buku catatan wacana pasukan pribadimu di Yeoyeon ucap Dami kemudian menginformasikan kalau dikala ini para prajuritnya sedang mengarah ke Yeoyeon.

Rapat sedang berjalan dan Dami sedang membacakan kejahatan Han Gi Jae dan mendapatkan eksekusi penggal kemudian memerintahkan Pangeran Jehyeon bareng Ga On masuk menyediakan posisinya kembali. Dami menginformasikan Ratu kalau ia akan menyediakan takhtnya terhadap Pangeran Jehyeon dan menginformasikan kalau Ki Jae membunuh Lee Hwi dan ia yaitu anak perempuan adik dari Lee Hwi.

Seok Jo sudah sadar, menanyakan eksistensi Ji Un terhadap istrinya, setelahnya Ji Un datagng dengan menenteng air. Ji Un menginformasikan kalau Raja sudah membongkar kejahatan Tuan Sangheon dan semua yang mengikuti perintahnya akan secepatnya dihukum. Akuakan menginformasikan Raja semua kejahatannya jadi jaga ibumu baik-baik ucap Seok Jo.
Seok Jo menemui Dami dan mengunkapan semua kejahatannya. Aku dengar Tuan Wonsan melakukan pekerjaan sama dengan kakekku, saya sudah mengirim prajuritku ke Yeoyeon jadi kunjungilah sana untuk memantau sebab tidak ada yang lebih tahu tempat tersebut kecuali kau, sesudah kiprah itu selesai, saya akan tentukan hukumanmu ucap Dami.

Dami menemui Ha Kyung berkata Ayahmu melakukan pekerjaan sama dengan Tuan Sangheon untuk menghasilkan pasukan serdadu di Yeoyeon dan memerintahkan Ha Kyung meninggalkan istana dan akan berkata bahwa kamu meninggal sebab penyakit jadi pergi dan dapatkanlah kehidupan yang gres di luar sana. Dami membuka bajunya seraya berkata saya terlahir selaku wanita, menghasilkan Ha Kyung terkejut kemudian meminta maaf.

Bok Dong berlari menghampiri Dami yang sedang mengatakan dengan Ji Un menginformasikan kalau Ki Jae menghilang dari dalam penjaranya. Seok Jo berada di Yeoyeon dan menyidik salah satu rumah tpai rumah tersebut kosong. Dami dan yang lain secepatnya menungu sel tahanan Ki Jae dan tidak mendapatinya berada di sana.
Hyun kembali ke rumahnya kemudian mencari surat yang di tulis Wonsan dan mencocokan surat yang di berikan orang yang mempertahankan makam ayahnya, berkata SINAR REMBULAN, MIMPIKU, ini bukan wacana sinar rembulan namun wacana mimpi untuknya kembali. Ki Jae keluar dari istana dan menyaksikan Wonsan yang tiba bareng para serdadu yang di buatnya.
BERSAMBUNG……
Sampai berjumpa lagi di The Kings Afecction Eps 20 dan jangan pernah bosen untuk membaca di drama yang saya tulis, salam A2One.