Tentangsinopsis.com – Sinopsis The King’s Affection Episode 11, Jika Kalian ingin menyaksikan full recapnya tersedia lengkap di goresan pena tulisan yang ini. Episode sebelumnya disini.

Changun menyaksikan Ji Un dan So Eun bersama, lalu memberi tahukan terhadap Wonsan. Wonsan memberitahu Changun kalau Raja ingin melakukan pekerjaan sama dengan Menteri Personalia untuk melawan Tuan Sangheon dan Tuan Sangheon ingin anak Menteri Perang untuk jadi Putri Mahkota.
Setelahnya Changun menemui Ki Jae memberitahu putri Menteri Personalia menggemari lelaki lain. Ratu memerintahkan Hyejong mengeluarkannya dari daftar kandidat tuan putri. Ki Jae memasuki ruangan Ratu melarang mengeluarkannya. Setelahnya Yeong Su meminta maaf terhadap Hyejong.
Ga On dan Dami mendekati Changun yang sedang memaska Jani ikut dengannya. Aku masih punya urusan yang belum selesai dengannya ucap Changun.
Dami mengambil pedang milik Ga On dan menyodorkannya di depan leher Changun yang hendak pergi, memerintahkan melepaskan Jani. Changun melepaskan Jani lalu berteriak Tuan Sangheon prospektif kado jikalau sukses menurunkan Menteri Shin terhadap Dami yang pergi.
So Eun mengirimkan Dami ke depan setelah mengatakan dengannya lalu berlari setelah mendengar bunyi teriakan dan menyaksikan Jani yang tergeletak di tanah dalam kondisi berdarah. Dami dan Ga On menyusulnya, Dami menyaksikan kancing di tangan Jani dan mengingatnya ternyata milik Changun.

Changun mengembalikan pedang di lemari lalu berbalik dan terkejut menyaksikan Dami tiba di rumahnya. Dami menyaksikan luka di pipi Changun dan menyaksikan kancingnya yang sudah tidak ada lalu mendekatinya dan mencekik leher, memojokkanya di dinding seraya mengajukan pertanyaan mengapa kau bunuh dia.
Dami menghempaskan Changun dan menampilkan kancingnya seraya berkata kali ini saya tidak akan membiarkanmu begitu saja. Changun mengelak dan memeberi tahu polisi kalau ia tidak membunuh Jani. Gadis itu ditusuk hingga tewas jadi periksalah apa senjata yang digunakan dan geledah rumah pembunuhnya dengan seteliti mungkin ucap Dami terhadap polisi.

Ji Un kembali membuka wilayah akupunkturis dan kini para warga sedang mengantre untuk di periksa oleh Ji Un. Ji Un menghampiri Hyun yang tiba ke rumahnya lalu memerintahkan membantunya untuk meracikkan obat.
Bagaimana sanggup kau mendapatkan wilayah ini tanya Ji Un terhadap Hyun yang sedang mengkonsumsi jagung yang di berikannya. Aku nyaris kesasar mencarinya, bila tahu di sini sungguh terpencil saya akan memintamu berjumpa di wilayah lainnya ucap Hyun. Ji Un bangkit dari tidurnya menyaksikan Hyun yang tidur di sampingnya lalu keluar menyaksikan bunga di depan rumahnya seraya mengenang Dami.

Kepala Bagian Kementerian Perang didapatkan meninggal di kantornya, kelihatannya ini perintah dari Kepala Militer Yoon ucap Seok Jo terhadap Ki Jae yang duduk di depannya. Dengan kata lain, Raja tak ingin problem ini dikenali banyak orang ucap Ki Jae. Seok Jo kembali berkata Un-am yang gres saja bunuh diri, Gubernur Kwon dari provinsi Hamgyong yang sudah wafat dan sekarang, Kepala Bagian, mereka semua yaitu saksi kunci dari interogasi Guru Kerajaan Kang.

Ga On mengarahkan anak panah terhadap Ki Jae yang sedang berajalan dan melepaskannya. Dengan cepat Seok Jo menepis anak panah memakai pedangnya, lalu memerintahkan para serdadu menenteng Ki Jae pergi dan mengejar-ngejar Ga On yang melarikan diri setelah melihatanya.
Apa yang terjadi tanya militer Yoon di saat Ga On dan Seok Josedang bertarung dan hal itu di manfaatkan oleh Ga On untuk melarikan diri. Ada orang mencurigakan menyerang Anggota Dewan Kiri jawab Seok Ja seraya menyaksikan Ga On yang melarikan diri dan hendak mengejarnya tetapi di cegah oleh Kepala Militer Yoon.
Mengapa kau berada di sekeliling sini pada di saat yang serentak tanya Seok Jo. Aku sedang berpatroli di luar tembok istana jawab Kepala Militer Yoon. Sementara Ga On masih berada di sana dan mendengar ucapannya. Setelahnya Kepala Militer Yoon menemui dan memberitahu Hyejong kalau Kim Ga On sukses melarikan diri.

Hyun menemui Changun lalu mengajukan pertanyaan mengapa kau bunuh dia. saya murka sekali dan tak sanggup menyaksikan Putra Mahkota berperilaku sok adil di depanku jawab Changun. Sementara di dalam Dami sedang mencari senajta milik Changun. Changun yang menyadarinya secepatnya masuk kedalam rumahnnya dan mendapati senjatanya yang masih ada.
Dami menodongkan pedang di leher Changun seraya berkata terima kasih sudah menampilkan tempatnya, Paman. Changun menepis pedangnya lalu melarikan diri, tetapi terjatuh alasannya yaitu tersandung kaki Hyun lalu memerintahkan prajutrinya menyerang. Hyun memerintahkan menurunkan senjatanya memberitahu kalau beliau putra mahkota.
Karena bukti sudah ditemukan, saya tak percaya kakekku akan terus melindungimu ucap Dami lalu memerintahkan Changun mendatangi makamnya dan minta ampunlah kepadanya. Setelahnya Changun bersujud di depan makam Jani dengan di temani So Eun, Dami dan Hyun.

Ratu dan Hyejong memarahi Dami alasannya yaitu menghasilkan Changun berlutut di depan makam Jani. Dami memberitahu kalau Paman sudah memakai kekuasaannya selaku keluarga kita secara berlebihan sehingga membunuh orang tak bersalah. Masalah ini akan saya tuntaskan sendiri ucap Hyejong lalu memerintahkan Dami pergi.
Mengapa kau tidak sanggup berpikir bahwa apa yang kau laksanakan sanggup menghasilkan keluarga kerajaan lain bereaksi negatif kepadamu, orang yang hendak memegang takhta kerajaan sepertimu semestinya tidak melanggar seluruhnya cuma alasannya yaitu nyawa murahan budak itu ucap Ki Jae terhadap Dami setelah keluar dari ruangan Ratu.
Nyawa murahan ulang Dami lalu berkata dengan marah, kau salah dikarenakan sudah ikut campur atas kematian dari budak yang tak bernilai itu alasannya yaitu tidak ada nyawa murahan di dunia ini dan tidak ada orang yang boleh meninggal tanpa alasan, tidak ada siapa saja yang boleh mengambil nyawa orang lain dengan mudah.

Seorang warga terkejut di saat menyaksikan jasad Changun yang tergeletak di samping sungai lalu mengambil surat yang berada di tangannya. Wonsan datang, merebut suratnya lalu membacanya dan ternyata surat wasiat.
Wonsan menyediakan surat wasiat Changun terhadap Changcheon yang menemuinya, seraya berkata beliau tak sanggup menahan hinaan Putra Mahkota dan alhasil bunuh diri, moral yang ada sudah hancur dengan aristokrat berlutut di depan makam budak jadi sampaikanlah surat wasiat ini terhadap keponakanmu yang masuk dalam Kaum Pelajar Konfusius.

Keponakan dari Sangheon membacakan sanksi untuk Dami. Siapa yang menggerakkan Kaum Pelajar Konfusius tanya Hyejong terhadap Sangheon. Aku sungguh tidak tahu apa yang sudah terjadi jawab Sangheon mengelaknya.
Dengan murka Ki Jae memasuki ruangan Hyejong dan menampar Changcheon, lalu berkata mereka yang sudah mencemooh Putra Mahkota di depan istana mesti dieksekusi atas percobaan kudeta, memerintahkan Hyejong menangkap semua yang memimpin demo dan menggantung kepala mereka.

Mengapa kau memiliki surat untuk menurunkan Putra Mahkota tanya Hyun terhadap Wonsan seraya menampilkan suratnya. Yang Mulia bertindak ceroboh dan sudah mengerjakan kesalahan besar jawab Wonsan. Apa alasannya yaitu itu kau menemui Tuan Changcheon dan mengapa kau yang memimpin gerakan ini tanya Hyun kembali.
Pamanmu sudah meninggal, itu mempunyai arti hidup Putra Mahkota juga akan secepatnya rampung ucap Wonsan. Wonsan kembali berkata di saat Hyun menahannya, itu semestinya tempatku, istana semestinya menjadi rumah Ayah yang dulu yaitu Putra Mahkota, saya selaku anak sulungnya, juga kau dan Ibu jadi saya tak sanggup menghentikan petisi dari kaum pelajar sama sekali.

Hyun memasuki ruangan Dami lalu duduk di depannya dan berkata saya berjumpa denganmu pertama kalinya di saat berumur 14 tahun, kedua matamu sungguh dalam dan jernih, walau wajah, bunyi hingga cara berjalanmu sama namun saya tahu kau bukan Putra Mahkota yang kukenal dari kecil. Jadi, kau sudah tahu seluruhnya tanya Dami.
Hyun menyediakan Dami kotak, lalu berkata bila kau diturunkan, hal terakhir yang menantimu hanyalah kematian dan kau memahami apa yang hendak terjadi denganmu bila diam-diam ini terbongkar. Jadi, apa yang ingin kau katakan kepadaku tanya Dami.
Apa kau ingat bahari di ujung jalanan yang tidak sanggup kau tinggalkan di saat itu bersamaku tanya Hyun lalu memberi tahu kalau di sana ada kapal dengan layar yang sungguh besar jadi pergilah dengan kapal itu alasannya yaitu ke mana pun kau pergi, saya akan terus di sisimu. Dami membuka kotak tersebut dan ternyata isinya sepasang sepatu.


Dami membuka kotak, dan menyaksikan dirinya di cermin kotak tersebut lalu melepaskan aksesoris dan menggerai rambutnya. Dami mengambil sepatu sumbangan Hyun lalu memakainya, tanpa Dami sadari Hyejong melihatnya. Dami terkejut dan cemas di saat mendengar bunyi berasal dari luar.
BERSAMBUNG……
Sampai berjumpa lagi di The Kings Afecction Eps 12 dan jangan pernah bosen untuk membaca di drama yang saya tulis, salam A2One.