Tentangsinopsis.com – Sinopsis Snowdrop Episode 10, Cara pintas untuk mendapatkan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Untuk episode sebelumnya disini.
Semua siswa secepatnya menunduk cemas sesudah ledakan terjadi. Para TIM yang berada di lukasi segra menghubungi markas menginformasikan kalau terjadi ledakan. Gang Mu menaruh pistolnya di lantai di saat Chung Ya dan Soo Ho menodongkan sejata kearahnya. Soo Ho mengambilnya kemudain kembali menasakan jebakan. Chung Ya memerintahkan para siswa mengangkat tangannya dan pergi kembali ke lobi.
Soo Ho secepatnya naik ke lantai atsa mencari Eung Cheol. Chung Ya memerintahkan Gyeok Chan mentutup jalan rahasia, kemudian mengajukan pertanyaan terhadap para sandera siapa yang memerintahkan kabur.
Yeong Ro berdiri kemudian berkata saya yang pertama menyarankan untuk kabur alasannya merupakan kakakku akan dimakamkan hari ini jadi saya ingin pergi ke sana. Seung Hee memeluk Yeong Ro dan membawanya duduk di saat Chung Ya menodongkan pistol di dahi Yeong Rok.
Soo Ho secepatnya menghampiri Eung Cheol yang tertimpa reruntuhan kemudian melepaskan ikatan tali, menyuruhnya bangun. Eung Cheol berdiri menginformasikan Soo Ho kalau ia tidak bias mendengar menyuruhnya mengatakan lebih keras. Soo Ho memerintahkan Gyeok Chan membantunya memindahkan Eung Cheol, dan membawanya kedalam salah satu kamar.
Soo Ho memerintahkan Gyeok Chan memasang telepon ke kamar 207 dan memasang perangkap di depan kantin di antara 204 dan 211. Kita mesti mendapatkan tas kita untuk memasang bom ucap Gyeok Chan kemudian pergi sesudah di beri tahu Soo Ho kalau Sang Beom yang mengincar uangnya. Mereka tak berniat masuk meski ada ledakan ucap Soo Ho dalam hati di saat menyaksikan para Tim kepolisian.
Sang Beom berkata saya tidak menyaksikan tasnya, menginformasikan Chung Ya kalau Bun Ok yang mengambilnya, namun Bun Ok menyangkalnya. Chung Ya mendekati Sang Beom menodongkan pistol di dahinya seraya memerintahkan Bun Ok mengaku, salam hitngan 3 detik, jikalau tidak ia akan menembak Sang Beom. Pada hitungan terakhir Bun Ok menginformasikan tasnya berada di toilet wilayah perlengkapan pembersih.
Soo Ho kembali, memerintahkan Gyeok Chan memasang jebakan, dan menginformasikan Chung Ya kalau Eung Cheol terluka dan berada di kamar 212, kemudian berkata saya tak mau menyakiti siapa saja dan sekarang, kalian tidak akan dibebaskan alasannya merupakan hidup atau mati, kita senasib sekarang. Membuat para siswa menangis.
Soo Ho menelpo Tae Il menginformasikan kalau Gang Mu hendak kabur dengan semua sandera. Chang Su memerintahkan para polisi merencanakan satuan reserse kemudian mengambil telpon dan berkata terhadap Soo Ho, melihatmu tiba-tiba meledakkan bom, saya tak sanggup membiarkan putriku berada di sana jadi lepaskan sekarang. Untuk kembali dengan selamat, kami butuh putrimu di sini jadi bersabarlah 8 hari lagi ucap Soo Ho.
Bawa beliau ke kantin atau saya akan mengirim tim reserse teriak Chang Su kemudian menutup telponnya dan memerintahkan para tim merencanakan penembak runduk dan suruh mereka membunuhnya begitu beliau menenteng putriku. Kau akan menampilkan Eun Youn Ro terhadap mereka tanpa seizinku tanya Chung Ya.
Kita dihentikan membebaskan Eun Young Ro dan mesti menjadikannya menyaksikan bahwa putrinya kondusif alasannya merupakan pemilunya 8 hari lagi jadi menenangkan Eun Chang Su dan mengulur waktu merupakan prioritas ucap Soo Ho.
Semua murid menutup telinganya di saat Gyeok Chan menghantam dan menendang Gwang Tae dan Byeong Tae alasannya merupakan menguncinya. Yeong Ro berdiri memerintahkan Gyeok Chan menghentikannya di saat akan menghantam Byeong Tae menggunakan senapan.
Gyeok Chan menghantam Byeong Tae menggunakan senapannya, membuatmya berteriak kesakitan, kemudian mendekati Yeong Ro, mencekram bajunya seraya mengajukan pertanyaan kamu merasa terlindungi, kamu pikir saya akan melunak padamu seumpama Kamerad Lim.
Soo Ho tiba bareng Chung Ya kemudian menawan Yeong Ro membawanya ikut dengannya. Chung Ya memerintahkan Gyeok Chan mendekatinya kemudian berbisik berkata jikalau Eun Young Ro menjajal menginformasikan mereka siapa diriku, kamu boleh menembaknya namun jangan bunuh dia.
Ayahmu ingin menyaksikan apa kamu selamat ucap Soo Ho. Yeong Ro menghentikan langkahnya meahan Soo Ho kemudian berkata biarkan saya bicara dengannya lewat telepon. Soo Ho cuma membisu saja dan melanjutkanlangkahnya. Yeong Ro menawan kalung yang di berikan Soo Ho kemudian membuangnya di lantai. Soo Ho memegang tangan Yeong Ro berkata jalankan perintahku, jikalau kamu menyampaikan hal bodoh, kamu akan mati kemudian menariknya kembali berjalan.
Chang Su dan yang yang lain sedang berada di gunung, dengan lewat teropong, Chang Su menyaksikan Yeong Ro yang di bawa Soo Ho. Seraya menangis, Yeong Ro berteriak saya baik-baik saja, antar Eun Young U berpulang. Soo Ho menawan Yeong Ro di saat menyaksikan Gyeok Chan mengarahkan senapan kearah Yeong Ro, setelahnya para TIM SWAT menembaki wilayah tersebut.
Tangan Soo Ho terkena tembak di saat menenteng Yeong Ro pergi ke wilayah aman. Gyeok Chan keluar menemui Chung Ya memberi tahu, beliau bilang tidak sanggup memercayai siapa saja dan hendak menyampaikan siapa dirimu. Soo Ho memojookan Yeong Ro dinding kemudian berteriak sudah saya bilang jalankan perintahku. Chung Ya mendekati Yeong Ro kemudian menamparnya memerintahkan Gyeok Chan menenteng Yeong Ro ke ruang rubanah, melarangnya memberi air.
Ha Na mesti datang, alasannya merupakan saya mesti mencari tahu, janji apa yang dibentuk Utara dan Selatan, dan apakah duit sebanyak itu tergolong harga nyawa kita ucap Soo Ho di saat sedang di obati Chung Ya. Chung Ya menginformasikan S. oo Ho yang membantunya masuk yakni orang kesayangan Presiden, sekretaris jenderal petinggi Tae Il dan butuh 17 tahun untu menjadikannya dalam genggaman.
Soo Ho menenteng Gang Mu dan Seung Hee pergi ke ruangan rubanah kemudian mengikatnya seraya berkata kebodohanmu sudah menghasilkan para sandera semakin terancam. Aku tahu kamu tak mau ada sandera terbunuh jadi bawa Ha Na masuk beliau mendapatkan buktinya dan dengarkan penjelasannya ucap Gang Mu.
Hanya kamu yang sanggup saya yakin ucap Seung Hee menuruh Soo Ho menyelamatkan para mahasiswa alasannya merupakan tidak bersalah. Soo Ho cuma membisu di saat Yeong Ro memohon menolongnya dan pergi.
Soo Ho mengambil kalungnya yang di buang Yeong Ro kemudian mendekati Eung Cheol yang keluar kamar. Eung Cheol menginformasikan kalau gendang telinganya pecah namun cuma sementara kemudian berkata ku terus menjadi beban bagimu, membuatku sungguh malu. Itu tidak benar ucap Soo Ho kemudian menanyakan masakan apa yang diingnkan Eung Cheol.
Soo Ho menginformasikan Chung Ya kalau Tae Il akan mengantarkan kamera perekam untuk menyaksikan apakah 34 sandera dalam kondisi aman. Biarkan mereka mengirimkannya ucap Chung Ya, melarang Ha Na masuk.
Harus Ha Na alasannya merupakan mencari tahu kebenarannya ucap Soo Ho. Chung Ya mengisi peluru di senjatanya dann menembakkannya di jendela di saat Soo Ho akan pergi. Soo Ho menghentikan lagkahnya dan berbalik, memandang Chung Ya yang masih meodongkan pistol kearahnya, kembali melanjutkan langkahnya dan pergi.
Kirim Jang Han-Na masuk dengan kamera perekam, saya akan merekam ke-34 sandera dan dalam 30 menit, saya akan tiba di kuil ucap Soo Ho di saat menelpon Tae Il kemudian mematikan telponnya. Gyeok Chan menemui Chung Ya, memberikannya daftar mehasiswa. ChunG ya mengambilnya kemudian memerintahkan Gyeok Chan memantau Soo Ho, dan akan memerintahkan Bun Ok megawasi para sandera.
Serahkan kepadaku jikalau kamu ingin menyingkirkan Lim Soo Ho ucap Gyeok Chan menginformasikan kalau ia diberi perintah belakang layar oleh Soo Ryun untuk mengawasinya dan membunuhnya tanpa ampun jikalau mencicipi pergeseran ideologinya da ndia kelihatannya tahu saya boleh membunuhnya namun masih membela Eun Young Ro di depanku. Dia bahkan tidak bertanggung jawab atas Im Soo Ho, kemudian kenapa tanya Chung Ya.
Penyamaran Bukit Moran Satu terbongkar jikalau ingin penyamaran Bukit Moran Satu tetap terjaga, kita mesti membunuh semua sandera, namun Selatan takkan membiarkannya alasannya merupakan kesepakatannya merupakan membiarkan sandera hidup selaku ganti 300 juta dolar ucap Soo Ryun terhadap Ji Rok. Selatan berniat untuk mengungguli pemilihan, bukan untuk menyelamatkan nyawa sandera ucap Ji Rok.
Dengan murka Soo Ryun berkata Sosialisme di Eropa Timur sedang mengalami krisis, jikalau janji ini gagal, partai kita juga akan menghadapi krisis, kamu akan tetap menjadi eksekutif DFB hingga penyeleksian presiden namun akulah yang menghasilkan semua keputusan operasional kemudian memerintahkan Yeon Hwa menghubungi Soo Ho menyuruhnya melindungi identitas Chung Ya dan membunuh semua sandera sehari sebelum penyeleksian presiden.
Chung Ya menampilkan duit dan pistol terhadap Bun Ok memerintahkan membantunya untuk menertibkan dan memantau para sandera. Ha Na memasuki kendaraan beroda empat kemudian mengambil rekaman bunyi dan video yang di sembunyikan sebelumnya, menyembunyikannya di dalam bajunya. Karena beliau putri direktur, mereka menyebarkan ruang penyadapan, apa agensiku mengancammu untuk menjalankan itu tanya Gang Mu.
Tentu saja tidak jawab Seung Hee kemudian menceritakan di saat ia di ancam akan di dorong di riam oleh Gyeong Hui yang menyebabkan dirinya seseorang mata-mata. Kau memiliki relasi buruk dengan ANSP ucap Gang Mu. Setelah menjebak dua orang tak bersalah atas spionase dan menghasilkan mereka terbunuh, kalian diberi medali dan kado uang, alasannya merupakan melayani negara dengan setia ucap Seung Hee dengan marah.
Chung Ya kembali memasuki ruang ibadah, menginformasikan para siswa kalau Bun Ok akan menolong memantau dan memerintahkan para siswa mematuhi perintah Bun Ok. Rekam setiap sandera tergolong dokter ucap Ha na terhadap Soo Ho seraya menampilkan rekaman dan kamera. Soo Ho mendapatkannya kemudian menginformasikan kalau ia akan menghubungi lewat radio sesudah selesai.
“Kita sepakat membunuh semua kepetangan dan menyelamatkan sandera.” Saat sedang medengarkan rekamannya, Soo Ho mengingat ucapan Ji Rok kalau dirinya senjata terakhir untuk membunuh mereka. Itu niscaya keputusan orang lain, sulit dipercayai ayahku ucap Soo Ho dalam hati kemudian menyalakan alat komunikasi menanyakan terhadap partai, ada pergeseran lokasi Gunung Myohyang.
Chang Su memasuki ruangannya kemuain menelpon Soo Ryun memerintahkan agennya untuk membebaskan Yeong Ro. Soo Ryun memerintahkan Chang Su mengantarkan 300 juta dolar dalam 3 hari jikalau tidak semua sandera akan mati kemudian menutup panggilan telponnya. Chung Ya membaca goresan pena Soo Ho ysetelah menyimak perintah partai “BUNUH SEMUA SANDERA SEHARI SEBELUM PEMILIHAN”
Ayahku masih eksekutif DFB, memiliki arti beliau menelantarkanku tanya Soo Ho dalam hati seraya mengingat arahan memberi tahukannya tidak ada pergeseran lokasi Gunung Myohyang dan menangis sesudah mengingat waktu Ji Rok membantunya dan adiknya untuk pertama kalinya. Gang Mu berlangsung memasuki kamar dan menodongkan pistol di dahi Chung Ya menyuruhnya berdiri. Soo Ho tiba kemudian mengambil pistol yang di bawa Chung ya.
BERSAMBUNG……
Sampai berjumpa lagi di Snowdrop Eps 11 dan jangan pernah bosen untuk membaca di drama yang saya tulis, salam A2One.