Red Shoes Ep 95 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Red Shoes Episode 95 Part 2, Cara pintas untuk menerima spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain untuk cari dongeng spoiler Episode sebelumnya cek disini

Soo Yeon menenteng Sun Hee ke ruangannya.

Sun Hee : Makara disini tempatnya kamu dan Tae Gil bermesraan?

Soo Yeon : Itu tidak benar. Jangan salah paham.

Sun Hee : Jangan akal-akalan bodoh. Aku mendengar bahwa beliau menyelamatkanmu dari tersedak beberapa tteokbokki di kantor ini.

Soo Yeon : Kau benar. Tapi serius, apakah kamu sungguh-sungguh ingin menyaksikan rumah perawatan kami? Apa yang merasukimu?

Sun Hee : Aku sungguh kesepian. Semuanya tiba berpasangan. Yu Kyung dan Gun Wook, kamu dan Tae Gil. Aku satu-satunya sendiri.

Soo Yeon : Jangan katakan itu. Kau tidak sendiri.

Sun Hee : Sejujurnya, saya bukan keluarga. Mereka cuma memanggilku “bibi” untuk bersikap baik.

Soo Yeon : Jangan katakan itu, Bibi. Itu lebih baik dari suatu keluarga yang tidak acuh satu sama lain.

Nyonya Choi di rumah abu. Bibi Ma menanti diluar.

Nyonya Choi menangis dan bicara dalam hatinya.

Nyonya Choi : Myung Jun-ah, kamu ayahnya Jemma? Cucuku, jadi kamu Jin Ho? Kudengar Jemma melakukan pekerjaan mati-matian biar kamu dapat menjadi dokter. Kau nakal. Kenapa kamu pergi begitu cepat? Jika kamu hidup lebih lama, kamu bisa berjumpa nenekmu.

Lalu Nyonya Choi mendengar bunyi Bibi Ma mengundang Jemma.

Nyonya Choi bergegas keluar. Jin A terkejut Nyonya Choi ada di sana.

Nyonya Choi bilang, keluarga Bibi Ma ada di sana jadi beliau tiba cuma untuk mengirim Bibi Ma.

Nyonya Choi : Apa yang kamu jalankan disini?

Jin A : Aku tiba untuk menyaksikan ayah dan adikku.

Jin A masuk. Nyonya Choi memandang Jin A lirih.

Nyonya Choi : Kau gadis malang. Kau mengambil langkah-langkah keji itu dan menjadi monster untuk membalaskan dendam ayahmu biar beliau bisa tenang.

Nyonya Choi secara tiba-tiba collaps.

Sontak lah Jin A eksklusif membantu Nyonya Choi.

Jin A dan Bibi Ma menenteng Nyonya Choi pulang.

Tak lama, Ki Seok pulang dan Bibi Ma eksklusif meninggalkan mereka.

Jin A : Dokter Kim bilang beliau baik-baik saja dan mesti istirahat jadi jangan cemas.

Jin A memerintahkan Nyonya Choi tidur setelah minum obat.

Jin A mau pergi tetapi Nyonya Choi memanggilnya.

Nyonya Choi : Kau masih membenciku?

Jin A : Tidak. Akulah satu-satunya yang salah. Maafkan aku.

Nyonya Choi : Lalu maukah kamu tiba padaku menyerupai dulu?

Jin A terdiam.

Nyonya Choi : Kenapa? Kau tidak mau? Kau masih membenciku? Kau tidak dapat memaafkanku?

Jin A : Bukan begitu. Aku cuma merasa jelek dan bersyukur.

Nyonya Choi : Sebenarnya saya memimpikan ibumu di hari beliau meninggal. Dia menyuruhku menjagamu. Tapi saya bersikap cuek dan menjauhinya. Aku sungguh menyesalinya.

Nyonya Choi mengelus pipi Jin A.

Nyonya Choi : Jangan menangis lagi. Sekarang, saya tidak akan pernah menghindarimu.

Sontak tangis Jin A pecah.

Jin A mau pulang. Ki Seok menyusul Jin A.

Ki Seok : Apa yang terjadi? Dimana kamu berjumpa nenek?

Jin A : Di rumah bubuk ayahku. Bibi Ma memiliki saudara di sana.

Jin A pergi.

Bibi Ma lewat. Ki Seok eksklusif menanyakan itu pada Bibi Ma.

Bibi Ma bilang Nyonya Choi ingin pergi menyaksikan seseorang.

Ki Seok : Bukan alasannya kamu punya saudara di sana?

Bibi Ma : Tidak.

Sontak lah Ki Seok bingung.

Habis dari rumah Ki Seok, Jin A lanjut ke tempat tinggal Ju Hyung. Dia menenteng bunga dan juga kue. Ju Hyung sudah menunggunya di depan pintu. Hyeok Sang dan Hee Kyung keluar dari kamar. Hee Kyung yang kesal menyaksikan Jin A, terus ke dapur.

Jin A memandang Hyeok Sang, kamu nampaknya tidak senang dengan bunga yang kuberikan pagi ini, jadi kubawakan yang gres untukmu.

Jin A : Apakah kamu menggemari ini?

Hyeok Sang tak menjawab dan mengikuti Hee Kyung.

Hye Bin turun. Dia senang menyaksikan Jin A.

Mereka semua duduk di ruang makan.

Hee Kyung : Bagaimana kabar Soo Yeon? Harusnya kamu tahu. Kau tinggal dengannya. Apa beliau sungguh bahagia?

Ju Hyung : Mereka bilang cinta membuatmu buta. Kalian berdua harusnya tahu lebih baik dari siapa pun.

Hye Bin : Betul sekali. Menurutku menyerupai itulah cinta. Aku juga sungguh mengasihi Hyun Seok. Bagaimana denganmu? Apakah kamu mengasihi Hyun Seok?

Jin A diam. Hye Bin kehilangan selera makannya. Dia beranjak ke atas.

Hee Kyung : Kenapa kamu disini? Kau tahu kamu tidak diterima.

Ju Hyung : Ini merupakan hari ulang tahun kandidat ayah mertuanya. Dia mesti mengucapkan selamat ulang tahun padanya.

Hee Kyung : Kalian berdua sama-sama tidak tahu malu. Kau tahu kan bahwa Manajer Yeo merupakan jasus Ju Hyung. Bahwa beliau memberitahunya semua yang saya lakukan.

Hyeok Sang terkejut Manajer Yeo mata-mata. Dia marah, Ju Hyung!

Hee Kyung : Apakah kamu pikir saya akan duduk diam? Aku akan melaporkan kalian pada polisi.

Ju Hyung : Lalu saya akan memberitahu polisi tindak korupsimu. Apakah itu akan baik-baik saja?

Hee Kyung pun akibatnya membisu dan memandang tajam Jin A.

Hee Kyung : Kau tahu kan kamu tidak dapat menikah dengannya? Dia bukan ayah mertuamu. Dia ayahmu.

Jin A membawakan camilan anggun untuk Hye Bin.

Hye Bin : Apakah kamu ingat dikala kita makan camilan anggun disini? Kau dan ibuku bertengkar. Aku tidak tahu dikala itu, tetapi saya mengetahui sekarang. Aku bisa menyaksikan apa yang terjadi.

Jin A : Maaf.

Hye Bin : Kenapa kamu melakukannya? Mengapa Akau tidak menginformasikan kami seluruhnya dari awal? Maka saya tidak akan menjadi gila menyerupai ini. Aku tidak akan terluka dan kehilangan logika sehatku. Kau kakakku. Bahkan jikalau kamu membenciku, itu salah. Seandainya saya tahu, saya tidak akan begitu membencimu. Terapisku menyampaikan benci memiliki arti saya masih punya perasaan untuk orang itu. Cinta, benci, benci. Hal yang paling menyeramkan di dunia merupakan mati rasa. Tidak mencicipi apa-apa sama sekali. Eonni, kamu masih membenciku?

Jin A tersentuh, Hye Bin-ah.

Hye Bin : Kuharap kamu membenciku. Karena itu memiliki arti kamu memiliki beberapa perasaan tersisa untukku. Betul sekali. Apa kamu akan menikah dengan Ju Hyung? Bagaimana dengan Ki Seok? Orang yang sungguh-sungguh kamu cintai… merupakan Ki Seok.

Jin A nangis.

Hye Bin : Jangan menangis. Cinta itu semestinya menyakitkan.

Hyeok Sang dan Hee Kyung lagi minum wine, dengan cake yang ada di depan mereka.

Hyeok Sang : Aku terkejut. Aku pikir kamu akan meracuni makanan atau sesuatu alasannya Jemma datang.

Hee Kyung : Racun? Lagi?

Hyeok Sang : Aku tidak dapat mengabaikannya selaku omong kosong. Ada terlampau banyak hal yang mencurigakan.

Hee Kyung : Orang yang sungguh-sungguh ingin saya bunuh bukan ibumu atau ibu Ju Hyung. Itu kau.

Hyeok Sang : Apa?

Hee Kyung : Di satu sisi, orang-orang itu tak punya pilihan cuma alasannya mereka perempuan. Mereka merupakan korban, sama sepertiku.

HYeok Sang : Jangan konyol.

Hee Kyung : Jika saya sungguh-sungguh memiliki racun, itu akan rampung di gelas anggurmu.

Sontak lah Hyeok Sang eksklusif memandang gelasnya.

Hee Kyung tertawa, jangan khawatir. Melihatmu gemetar ketakutan, tidak tahu kapan kamu akan mati, jauh lebih menghibur… dibandingkan dengan membunuhmu.

Hee Kyung beranjak pergi.

Tapi hingga di erat tangga, beliau memandang ke atas.

Jin A di kamar Ju Hyung sekarang.

Ju Hyung : Kau terlihat mengerikan. Mungkin kamu semestinya tidak datang.

Jin A : Mendengar apa yang dibilang Hye Bin membuatku merasa menyerupai insan yang mengerikan. Aku merasa sungguh buruk. Aku tidak berpikir saya semestinya datang.

Ju Hyung : Apakah kamu tidak menghendaki ini?

Jin A : Berapa usang saya mesti mengikuti sandiwara yang mengenaskan ini? Aku tidak kembali ke Lora untuk membuang-buang waktu dan melaksanakan suatu tindakan.

Ju Hyung : Jika kamu tidak menyukainya, apakah mesti kita mulai bertarung besok dan putus secara alami?

Jin A : Haruskah kita mulai bertarung sekarang?

Ju Hyung : Oke, tunangan palsuku.

Hee Kyung menerobos masuk, menghasilkan keduanya kaget.

Ju Hyung marah, apa yang salah denganmu? Apakah kamu tidak tahu cara mengetuk?

Hee Kyung : Mengapa? Sehingga kamu sanggup mengambil sandiwara lagi? Tunangan palsu? Aku memiliki keraguan, dan saya tidak salah. Kau mencampakkan Ki Seok, yang kamu cintai menyerupai gunjingan kemarin dan berkata kamu akan menikahi Hyun Seok, kemudian kamu bertunangan dengan Ju Hyung.

Hyeok Sang masuk dan tanya ada apa.

Ju Hyung mengajak Jin A pergi.

Hyeok Sang dan Hee Kyung memburu mereka.

Hyeok Sang : Katakan padaku apa yang sedang beliau bicarakan?

Ju Hyung : Jangan salahkan Jemma, itu ideku.

Hee Kyung : Mengapa? Apakah kamu terlalu letih mencuri desainku dan mengusirku, jadi kamu ingin bermain-main sejenak?

Hyeok Sang : Dengan kata lain, kamu sudah mempermainkan ibumu dan saya dengan kebohongan yang menggelikan? Kau, Ju Hyung, dan Jemma?

Jin A : Tapi kini saya memikirkannya, itu mungkin tidak terlampau jelek untuk sungguh-sungguh menjalin relasi dengannya.

Hee Kyung : Kau tidak waras?

Jin A bilang beliau merasa mesti mulai memikirkan pernikahan.

Hee Kyung : Kim Jemma, saya melahirkanmu! Bagaimana kamu bisa menikahi Ju Hyung, anakku yang sah secara hukum?

Jin A : Kau bilang Hye Bin merupakan putrimu satu-satunya. Tapi sekarang, saya putrimu?

Hee Kyung : Itu benar secara biologis. Kau dan Hye Bin abang adik. Apa saya salah!

Ju Hyung : Kemudian kamu dan saya merupakan orang aneh yang tidak berafiliasi secara biologis. Sama dengan ayah. Sementara kita melakukannya, kenapa tidak kita penjelasan relasi keluarga kita?

Hyeok Sang dan Hee Kyung terdiam.

Sekarang, Hee Kyung di kamarnya.

Hee Kyung : Beraninya kamu menipuku? Anak-anak nakal!

Lalu Hyeok Sang masuk.

Hee Kyung : Kau mesti berhati hati. Ju Hyung bisa melaksanakan apa saja. Dia menyingkirkanku, jadi kamu yang berikutnya. Untuk Gemma dan Ju Hyung, kamu satu-satunya sandungan yang tersisa.

Ju Hyung menemui Ki Seok. Yu Kyung mengirimkan teh untuk mereka, tetapi kemudian beliau menguping dikala Ju Hyung memberitahu Ki Seok bahwa Hee Kyung sudah tahu relasi artifisial beliau dan Jin A.

Ju Hyung menyaksikan tatapan lega di mata Ki Seok.

Ju Hyung : Ada apa dengan tatapan lega itu? Mengapa? Apakah kamu cemas bahwa saya sungguh-sungguh akan menikahinya?

Ki Seok : Bukan. Bukan itu, tapi…

Ju Hyung : Mungkin kita semestinya memiliki janji nikah artifisial selaku gantinya. Kemudian Min Hee Kyung akan pingsan. Bayangkan putrinya menjadi menantunya. Sungguh lawakan yang lengkap. Bagaimana denganmu? Kau masih mengasihi Jemma?

Ki Seok : Hentikan. Rasanya tidak enak.

Ju Hyung : Kenapa tidak? Karena saya tahu bagaimana perasaanmu? Karena kamu malu saya tahu kamu belum move on?

Ki Seok : Hentikan. Aku berkata untuk menghentikannya.

Ju Hyung : Lantas jadilah seorang lelaki dan temukan dia, bukannya menjadi pecundang yang cemburu. Dari apa yang kulihat, Jemma masih mencintaimu dan cuma peduli padamu. Hal yang serupa berlaku untukmu. Tidak bisakah kamu menyaksikan itu, bodoh? Dapatkan Jemma! Jangan menyesal nanti.

Bersambung…

Red Shoes (Drama Korea 2021)

Tentang Sinopsis – Red Shoes yakni drama Korea harian bergenre Melodrama, Keluarga, dan Romantis. Serial KDrama ini tayang di kanal televis...