Red Shoes Ep 66 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Red Shoes Episode 66 Part 1, Cara pintas untuk menerima spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain untuk cari dongeng spoiler Episode sebelumnya cek disini….

Hee Kyung yang gres saja duduk di ruangannya, menyaksikan ada amplop putih di atas meja. Dia membukanya dan terkejut menyaksikan isinya. Kalung sepatu Jin Ho!

Hee Kyung pun jadi teringat masa lalunya, dikala beliau menyediakan kalung sepatu pada Jin A dan Jin Ho selaku hadiah.

Jin A dan Jin Ho sungguh bahagia dikala itu.

Hee Kyung jadi kesal. Dia mengundang seketarisnya.

Hee Kyung : Seketaris Lee!

Seketaris Lee masuk, ya, direktur?

Hee Kyung : Siapa yang mengirim ini? Tidak ada informasi pengirim.

Seketaris Lee : Aku juga tidak tahu.

Seketaris Lee kemudian pergi.

Jin A beranjak keluar dari rumahnya dan menemui Ki Seok yang menanti di depan rumahnya.

Jin A : Apa yang kamu jalankan disini? Kau bahkan tidak menelpon.

Hyun Seok : Ta-da.

Hyun Seok menyediakan sebuket bunga ke Jin A.

Hyun Seok : Kau sungguh-sungguh tersentuh, kan?

Jin A mendapatkan bunga Hyun Seok. Tapi reaksinya biasa saja.

Hyun Seok : Reaksi macam apa itu? Aku tersinggung.

Hyun Seok kemudian bercerita kalau beliau ada planning membuka studio dengan temannya. Dia bilang beliau mesti bersusah payah mencari duit mudah-mudahan sanggup menafkahi Jin A sehabis mereka menikah.

Jin A : Tidak usah buru-buru.

Hyun Seok : Haruskah kita mendaftarkan ijab kabul kita dan hidup bersama? Kita sanggup mengadakan ijab kabul glamor nanti sehabis kita menciptakan banyak uang.

Jin A : Ibuku tidak akan membolehkan itu.

Hyun Seok : Sudah kuduga. Tidak ada ibu yang hendak menyepakati putri mereka tinggal dengan seorang lelaki sebelum menikah.

Hyun Seok kemudian meminta Jin A jujur. Jin A cuma ingin menikah dengannya atau Jin A menyukainya.

Jin A terkejut dengan pertanyaan Hyun Seok, kemudian beliau menjawab, keduanya.

Hyun Seok : Maukau kamu memberitahuku apa yang terjadi kemarin?

Jin A terkejut, apa?

Hyun Seok : Apa yang sudah terjadi kemarin?

Jin A nervous dan gelisah menjawabnya, itu…

Tiba-tiba, ponselnya berbunyi.

Telepon dari Hee Kyung.

Jin A pun menemui Hee Kyung. Hee Kyung menampilkan kalung Jin Ho.

Jin A : Apa ini kau? Kau yang mengantarkan ini padaku? Kenapa?

Jin A terkejut kalung Jin Ho ada di Hee Kyung.

Hee Kyung : Kau pikir saya akan takut?

Jin A : Bukankah itu menenteng kembali kenangan? Wajah Jinho. Tawanya. Tangisannya.

Hee Kyung : Kau niscaya jenuh sehabis dipecat, namun saya sibuk. Aku tak mempunyai waktu untuk bermain denganmu, jadi hentikan hal yang kekanak-kanakan ini.

Jin A : Bagaimana mungkin seorang ibu menyebut kalung anaknya yang sudah meninggal kekanak-kanakan? Kau ingin menjadi ibu terbaik untuk Hye Bin?

Hee Kyung : Ya, itu wajar. Karena beliau putriku. Putriku satu-satunya.

Jin A terluka dengan respon Hee Kyung.

Jin A yang murka dan sakit hati, minta Hee Kyung mengembalikan kalung Jin Ho. Dia bilang beliau akan menghilang sehabis kalung Jin Ho dikembalikan.

Hee Kyung : Aku tidak bodoh.

Hee Kyung menggunting kalung Jin Ho.

Jin A marah, kamu perempuan gila! Aku berkata untuk mengembalikannya!

Hee Kyung : Harusnya kamu tidak mengirimnya!

Hee Kyung mencampakkan kalung Jin Ho ke lantai.

Jin A mau mengambil kalung Jin Ho namun tangannya diinjak Hee Kyung.

Jin A kesakitan. Dia memukau tangannya, kemudian berdiri dan mendorong Hee Kyung.

Hee Kyung balas mendorong Jin A.

Mereka saling mendorong, hingga alhasil Hyeok Sang tiba dan menciptakan mereka diam.

Hyeok Sang menyaksikan kalung Jin Ho. Dia mengambilnya. Tapi Hee Kyung bergegas merebut kalung Jin Ho dari tangan Hyeok Sang.

Hee Kyung : Apa yang membawamu kesini, Kim Jemma-ssi? Apa kamu yang memanggilnya kemari? Untuk mengatakan wacana Hye Bin.

Hee Kyung : Hye Bin dan Hyun Seok tidak akan pernah menikah.

Hyeok Sang tanya apa Jin A dan Hyun Seok sudah menyeleksi tanggal pernikahan.

Jin A bilang sudah.

Hyeok Sang : Kau mengesankan. Itu sebabnya kamu mencuri hati dua orang sekaligus. Kau sungguh seakan-akan dengan Min Hee Kyung soal itu.

Hee Kyung : Yeobo!

Hyeok Sang : Terlepas dari itu, selamat atas pernikahanmu.

Jin A : Terima kasih Pak.

Hyeok Sang terus memandang Jin A.

Hyeok Sang bicara di dalam hatinya, itu kau. Kau Kim Jin A.

Melihat tatapan Hyeok Sang, Jin A pun sadar Hyeok Sang sudah tahu beliau Jin A.

Ok Kyung terus menghela nafas. Sun Hee minta Ok Kyung berhenti menghela nafas.

Sun Hee : Apa masalahnya? Kenapa kamu menghela nafas sepanjang hari?

Ok Kyung : Ini sungguh-sungguh menggangguku.

Sun Hee : Apa?

Ok Kyung : Tae Gil. Aku percaya sesuatu sedang terjadi, namun saya tidak tahu lantaran beliau tidak akan menyampaikan apa-apa.

Sun Hee : Kenapa kamu masih menimbang-nimbang itu? Dia bilang beliau melawan 17 orang.

Ok Kyung : Kau sungguh naif. Apakah kamu sungguh-sungguh percaya padanya?

Sun Hee : Berhentilah menciptakan dirimu stres. Dia akan memberitahumu di saat waktunya tepat.

Sun Hee kemudian menciptakan kopi yang ialah produk modern yang mereka jual.

Ok Kyung bilang beliau gak pengen kopi atau apapun.

Ok Kyung : Kau tahu saya tidak minum kopi lantaran kadar gulaku.

Sun Hee : Jangan khawatir. Ini yaitu adonan kopi baru. Itu tidak mengandung gula.

Ok Kyung : Betulkah?

Sun Hee : Tapi itu manis.

Sun Hee mencobanya, benar.

Hye Bin di rumah Hyun Seok.

Hye Bin memerintahkan Nyonya Choi menelpon Hyun Seok.

Hye Bin bilang, Hyun Seok terus mengabaikan panggilannya.

Nyonya Choi : Kau mesti menyerah. Kau tidak ditakdirkan dengannya.

Hye Bin : Aku sanggup membujuknya jikalau saya melihatnya. Tolong biarkan saya melihatnya. Aku terus menelepon, namun beliau tidak menjawab.

Nyonya Choi : Kau tidak sanggup memaksa seseorang untuk mencicipi sesuatu. Jadi, lupakan beliau dan Jangan tiba ke sini lagi.

Hye Bin : Nenek, bantu aku. Kau satu-satunya yang sanggup menjadikannya berubah pikiran.

Nyonya Choi pergi ke kamarnya dan meninggalkan Hye Bin.

Hee Kyung masuk kamarnya dan memandang kalung Jin Ho. Dia gres pulang.

Hee Kyung teringat kata-kata Jin A tadi.

Hee Kyung : Bagaimana menurutmu? Bukankah itu menenteng kembali kenangan? Wajah Jinho. Tawanya. Tangisannya.

Hee Kyung pun stress. Dia menghela nafas kemudian meletakkan kalung itu di meja riasnya dan beranjak keluar.

Hee Kyung ke dapur, mengambil minum. Bibi Ahn tiba dan tanya apakah mesti beliau merencanakan makan malam.

Hee Kyung : Pimpinan sudah pulang?

Bibi Ahn : Ya, beliau gres saja pulang.

Hee Kyung balik lagi ke kamarnya.

Dan beliau terkejut menyaksikan kalung Jin Ho sudah tak ada di meja riasnya.

Hee Kyung pun berdiri. Dia mau menanyakan kalung Jin Ho pada Bibi Ahn namun beliau teringat kata-kata Bibi Ahn tadi kalau Hyeok Sang sudah pulang.

Hee Kyung ke ruang kerja Hyeok Sang dan terkejut menyaksikan Hyeok Sang memegang kalung Jin Ho.

Hyeok Sang : Ini dibentuk dengan sungguh baik. Butuh banyak bakat.

Hee Kyung mendekati Hyeok Sang.

Hyeok Sang : Jadi? Apakah itu menyenangkan? Menipuku dan mempertahankan putri dari mantan suamimu? Katakan padaku. Berapa usang kamu bertujuan menipuku? Bagaimana kamu sanggup menjadi orang yang tidak tahu berterima kasih? Aku menarikmu keluar dari selokan kotor dan memberimu sayap. Beraninya kamu membodohi dan mengkhianatiku?

Hee Kyung : Itu tidak benar. Kau salah.

Hyeok Sang : Apakah kamu pikir saya tidak tahu? Kau menenteng masuk putri mantan suamimu dan menjebakku dan menjajal untuk mengambil perusahaanku! Katakan padaku. Kau berada dibalik semua itu, kan!

Hee Kyung : Sudah kubilang tidak!

Hyeok Sang : Jemma… Kim Jemma putrimu!

Hee Kyung :Itu benar. Dia putriku. Terus? Pikirkan wacana apa yang kamu jalankan padaku. Kau yaitu satu-satunya yang melemparkanku ke selokan.

Hyeok Sang : Itu sebabnya saya menyelamatkanmu. Aku memberimu kehidupan gres yang mewah. Apa masalahnya?

Hee Kyung : Kau sebaiknya tidak melemparku ke kanal pembuangan untuk memulai. Kau sebaiknya tidak mengkhianatiku! Kau mengambil rasa sakit yang kamu berikan kepadaku namun saya mesti bersyukur? Luka yang kamu berikan padaku belum sepenuhnya sembuh. Kemarahan dan kebencianku masih ada!

Hyeok Sang : Terus?

Hee Kyung : Itu sebabnya saya tidak sanggup memaafkanmu. Itu sebabnya saya mengutukmu!

Hyeok Sang : Berapa usang kamu akan membiarkan masa kemudian menahanmu? Apakah kamu akan menyia-nyiakan hidupmu dengan mengutukku?

Hee Kyung berteriak dan berkata ingin ingin meniadakan ingatan itu dari kepalanya.

Dia kemudian jatuh terduduk dan menangis.

Hee Kyung : Aku tidak sanggup melalaikan dikala bajingan itu memperkosaku. Jika ada pisau yang sanggup mengukir kenangan, saya akan menggunakannya untuk meniadakan semua ingatan itu di kepalaku. Aku ingin meniadakan semuanya! Mereka semua.

Hyeok Sang mulai melunak. Dia menolong Hee Kyung berdiri.

Tapi kemudian mereka mendengar bunyi sesuatu yang pecah.

Hyeok Sang keluar.

Dia menyaksikan ada cuilan gelas di depan ruang kerjanya.

Dia pun menganalisa Hye Bin namun Hye Bin sudah tidur.

Hyeok Sang pun keluar lagi.

Begitu Hyeok Sang keluar, Hye Bin membuka matanya dan bangun.

Dia menangis.

Bersambung ke part 2…

Red Shoes (Drama Korea 2021)

Tentang Sinopsis – Red Shoes yakni drama Korea harian bergenre Melodrama, Keluarga, dan Romantis. Serial KDrama ini tayang di kanal televis...