Tentangsinopsis.com – Sinopsis Pachinko Episode 1, Cara pintas untuk menerima spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.
1915
Saat Jepang menduduki Korea.
Yangjin berada di hutan. Dia kemudian menemui nenek dan cucunya dan dongeng perihal keluarganya hingga dongeng beliau sanggup menikah dengan suaminya dan melahirkan 3 anak. Sayangnya ketiga anaknya nggak sanggup bertahan hidup hingga ulang tahun pertama dan kini ia sedang hamil.
New York 1989
Solomon berlangsung bareng lainnya dengan tersenyum. Sampai di perusahaan ia mesti kecewa alasannya merupakan gagal mendapatkan peningkatan jabatan. Padahal selama ini ia sudah menjalankan banyak pekerjaan yang menghadirkan keberhasilan namun dibilangnya kalo ini bukan tahunnya.
Yangjin minta mudah-mudahan kutukannya dihilangkan mudah-mudahan keluarganya sanggup bahagia. Nenek paham. Cucunya kemudian mengambil busana di laci.
Sebelum ditinggalkan Solomon menyebut perihal suatu hotel yang berada di Tokyo. Pada dikala yang serupa Nenek memakai busana yang diambil cucunya dan menjalankan ritual tari.
Solomon menyebut kalo pemilik hotel itu merupakan orang Korea. Kalo ia berhasil menghasilkan kesepakatan, ia ingin ditrasfer kembali menjadi Wakil presdir dan peningkatan gaji. Ia juga ingin bonus final tahun dan seluruhnya mesti ditulis.
Setelah tarian nenek selesai, ia menginformasikan kalo seorang anak akan lahir. Dia akan meningkat pesat dan lewat ia, suatu keluarga akan muncul.
Dan kesannya Yangjin pun melahirkan bayi yang sehat.
Sunja kecil berlangsung di padang ilalang. Ayahnya memanggilnya dan memberinya seekor capung.
Solomon melayang ke Osaka. Ia berjalan-jalan, bermain dan menemui ayahnya. Ayah mengenalkannya pada teman-temannya dan menyombongkan Solomon yang melakukan pekerjaan di bank Amerika dan ayahnya merupakan pemilik Pachinko.
Sunja berada di pasar ikan dengan ayahnya. Ada dua polisi yang lewat. Ayah nyuruh Sunja untuk menunduk kayak yang lain. Sunja sungguh senang diajak ke pasar ikan. Ia menolong seorang pedagang dikala memasarkan ikannya ke suatu kedai. Gegara itu ia dikasih sedikit duit sama pedagang ikan itu. Habis itu Sunja menyaksikan dua polisi tadi menangkap orang.
Habis dari pasar Sunja dan ayahnya naik kapal untuk pulang. Sunja sungguh ingin tau akan apa yang terjadi dengan lelaki yang ditangkap polisi tadi. Ayah menceritakan dikala Sunja berumur seminggu. Ayah dan ibu nggak tidur untuk menjaganya. Dan ayah bersumpah selama ia hidup nggak akan membiarkan kejahatan mempengaruhinya.
Solomon yang pulang bareng ayahnya menyapa neneknya (Sunja) yang sedang menyiram kembang.
Di rumah Solomon mengambil buku kemudian bermain piano. Nenek tiba dan meremehkan permainannya. Ia minta Solomon untuk membantunya. Sesaat Solomon termangu menyaksikan foto-foto bau tanah di atas piano.
Di rumah Sunja kecil dimarahi sama ibunya gegara mendapatkan duit dari nelayan tadi. Katanya perempuan mesti sanggup mencari duit sendiri. Ia kemudian minta ijin untuk pergi ke teluk. Dan dikala ibu mengijinkannya ia pun eksklusif pergi. Ayah menegur ibu dan melarangnya memarahi Sunja. Ia mesti tahu kalo masih ada kebaikan di dunia ini. Lah ibu malah memarahi ayah alasannya merupakan menganggap kalo ayah terlalu memanjakan Sunja.
Ayahpun menyusul Sunja ke teluk dan menahan napas bareng Sunja yang menyelam mengambil sesuatu. Karena nggak juga timbul di permukaan menghasilkan ayah khawatir dan mendekat ke air. Mendadak Sunja timbul dan menyampaikan yang didapatkannya.
Malamnya ayah makan dan minum bareng teman-temannya. Mereka menyanjung putri ayah yang mendapatkan abalone untuknya. Salah seorang sobat ayah mengungkit perihal penjajahan yang mereka alami dan ingin sekali menghantam kepala serdadu Jepang dengan batu.
Ibu memukau ayah dan mengeluhkan ayah yang nggak menghentikan mereka. Ia khawatir kalo serdadu Jepang akan menangkap mereka nanti. Siapa yang mau mempertahankan Sunja nanti? Ayah menenangkan kalo seluruhnya akan baik-baik saja. Toh mereka sudah usang ada di sana. Sunja yang juga ada di sana cuma mendengarkan.
Hari berikutnya Sunja bicara dengan lelaki itu dan memintanya untuk pergi alasannya merupakan siapa pun jadi takut gegara apa yang dikatakannya semalam. Ia juga nggak mau jadi sebatang kara gegara ayah dan ibunya di tangkap alasannya merupakan melempar kerikil ke serdadu Jepang. Pria itu ngasih pemahaman ke Sunja kalo ia cuma asal bicara alasannya merupakan minum. Ia letih alasannya merupakan terus diremehkan.
Hari berikutnya Sunja menyaksikan dua serdadu Jepang mengunjungi rumanya dan mengajukan pertanyaan perihal eksistensi nelayan Song. Sunja berlari dan menyusul ayahnya. Ayah kemudian pulang dan bicara dengan dua serdadu Jepang itu. Ia ditanyai perihal nelayan Song dan apa yang dikatakannya malam itu. Tentang eksistensi nelayan Song, ayah mengaku nggak tahu.
Secara nelayan Song juga sudah 2 bulan nggak bayar sewa. Dan perihal apa yang dikatakannya malam itu cuma alasannya merupakan beliau sedang mabuk. Biarpun begitu serdadu Jepang itu menyesalkan ayah yang nggak melaporkannya. Satu dari serdadu itu nggak mau melepaskan ayah begitu saja dan yang satunya cuma memberi ayah peringatan. Tapi nggak akan ada perayaan kedua nantinya. Akhirnya ayah dilepaskan.
Sampai luar serdadu jepang itu menyaksikan ibu dan menyinggung masakannya yang kata orang enak. Ibu mempersilakan mereka untuk mampir kapanpun.
Setelah mereka pergi, ibu dan Sunja eksklusif menghampiri ayah. Ibu hingga bingung. Siapa yang memperingatkan nelayan Song untuk kabur?
Solomon menghampiri Sunja di dapur. Masakannya kebanyakan. Sunja sengaja mengolah makanan banyak soalnya Solomon kurussan. Nenek memintanya untuk menolong mengolah makanan namun malah kena minyak. Sunja menyamakan Solomon dengan ayahnya yang nggak sanggup masak. Ia kemudian membicarakan jerih payah ayah Solomon. Ia nyuruh mudah-mudahan Pachinko ditutup namun malah mau buka cabang. Solomon penasaran, dari mana uangnya? Sunja bilang dari bank. Ia sendiri ingin mudah-mudahan Solomon secepatnya kembali ke Amerika alasannya merupakan di sana lebih kondusif ketimbang di sini. Solomon nggak ngeh. Aman dari apa?
Sunja nggak sempat mengatakannya keburu bibi Etsuko datang. Ia mengeluhkan pekerjaan di kedai makanan dan memuji ketampanan Solomon. Eh masakannya Sunja gosong gegara pada ngobrol.
Sehabis mandi, Solomon menyaksikan benda-benda di mejanya. Ada sebuahkotak di lacinya. Di dalamnya ada (permen stroberi) kayaknya. Bibi Etsuko secara tiba-tiba masuk. Ia ingat kalo itu merupakan aroma kesukaan Hana. Solomon mengajukan pertanyaan apa Hana pernah mengontak bibi? Enggak. Tapi bibi percaya kalo Hana masih hidup. Ia mencari lewat detektif yang gres dan ada kabar bagus. Solomon nggak ngerti kenapa bibi sungguh yakin?
Sambil senyum bibi menginformasikan kalo Solomon akan tahu dikala ia menjadi orang tua. Ia juga niscaya tahu alasannya merupakan mengasihi Hana. Bibi kemudian mengalihkan dengan membicarakan ayah yang nggak berhenti tersenyum sejak Solomon pulang. Ia juga percaya kalo ibunya juga sungguh besar hati padanya.
Di kamarnya Sunja menyaksikan ke suatu arah.
Ayah mengikuti Sunja yang berlari menuju kerumunan. Nelayan Song tertangkap sama serdadu Jepang. Ia dipukuli di depan siapa pun alasannya merupakan apa yang ia laksanakan sebelumnya. Sunja yang masih kecil hingga takut lihatnya.
Sunja masa sekarang meringkuk alasannya merupakan mengingat insiden itu.
Solomon menghampirinya dan duduk di sampingnya.
Tokyo
Solomon masuk ke suatu perusahaan. Orang-orang di sana menatapnya seumpama asing. Ia kemudian dikirim ke ruangannya. Andrew masuk dan menyapanya. Di luar para karyawan membicarakan sesuatu. Katanya kaisar Jepang Hirohito wafat alasannya merupakan kanker.
Ayah Sunja terbaring nggak berdaya di wilayah tidur dan dirawat sama ibu. Ayah yang sudah nggak berdaya mengundang Sunja dan kesannya meninggal.
Sunja yang sudah nggak punya ayah berlangsung di laut. Makin usang kian jauh. Ingat apa yang ayah katakan. Ia nggak pernah mengalami kebahagiaan seumpama yang orang lain rasakan. Sampai kesannya ibunya Sunja datang, kemudian Sunja. Ayah kemudian berpikir kalo ia pantas mendapatkan kebahagiaan. Ia percaya Sunja akan mengalaminya dikala ia punya anak nanti.
9 tahun kemudian
Tentara lewat di pasar ikan dan siapa pun menunduk. Di antara siapa pun Hansu menyaksikan Sunja yang nampak berlawanan dari yang lain. Orang di dekatnya ngasih tahu kalo Sunja merupakan anak dari janda yang mengorganisir rumah gubukan di Yeongdo. Hansu yang merasa terpikat tanpa sadar berlangsung mendekat dan melepas topinya.
Bersambung…