F4 Thailand: Boys Over Flowers Ep 4

Tentangsinopsis.com – Sinopsis F4 Thailand: Boys Over Flowers Episode 4, Jika Kalian ingin menyaksikan full recapnya tersedia lengkap di goresan pena tulisan yang ini. Episode sebelumnya.

Foto : NODRAKOR.ICU

Gorya karenanya tiba dan Thyme sudah dalam kondisi lembap kuyup. Lah beliau marah-marah ke Goya. Apa di tempatnya Gorya gres pukul 13.00 sekarang? Dia juga sudah telpon namun Gorya nggak menjawabnya. Gorya yang nggak terima balik marahin Thyme. Mereka hingga teriak-teriak satu sama lain, hingga rebutan payung segala.

Foto : NODRAKOR.ICU

Pintu Rusak

Gorya membelikan handuk untuk Thyme dan memberinya teh botol juga. Lah, beliau nggak pernah minum teh kayak gitu. Gorya mau mengambilnya kembali namun Thyme melarang. Ia menyaksikan kalo Gorya juga lembap bajunya namun cuman diperas doang. Ia kemudian berbincang handuknya ke Gorya. Selanjutnya ia ingin jalan-jalan. Gorya nggak mau dan Thyme mengungkit gimana ia menanti Gorya hingga kehujanan.

Gorya karenanya menurut dan akan mentraktir Thyme. Mereka jalan-jalan sambil makan. Dan Thyme nggak suka banget dikala Gorya mau meluk beruang yang ngasih penawaran spesial gratis menyaksikan matahari terbenam. Dan dikala tahu kalo penawaran spesial itu untuk pasangan secara tiba-tiba ia jadi tertarik. Tapi pas tahu kalo mereka mesti naik kincir angin Thyme jadi takut dan mau pergi. Gorya mengejeknya kalo Thyme sesungguhnya nggak berani.

Foto : NODRAKOR.ICU

Akhirnya Thyme mau naik itu namun setelahnya beliau muntah-muntah. Gorya jadi merasa nggak yummy dan mau mengubahnya dengan mentraktirnya makan malam habis itu mereka sanggup eksklusif pulang.

Thyme ngajakin masuk ke suatu kedai makanan namun alasannya Gorya merasa kalo masakan di sana terlalu mahal karenanya ia menawan Thyme untuk pergi dari sana. Mereka berunding di tangga darurat. Makanan harga segitu sanggup buat Gorya makan sekeluarganya.

Thyme ngajakin balik lagi. Kalo Gorya nggak mau, beliau yang bakal traktir. Dah..lah pas mereka mau keluar tahu-tahu pintunya nggak sanggup dibuka. Mau naik ke atas juga nggak sanggup alasannya pintunya kehalang sama banyak barang. Mau nelpon juga nggak sanggup alasannya ponselnya Gorya rusak dan ponselnya Thyme baterainya habis.

Foto : NODRAKOR.ICU

Ternyata masalahnya nggak cuma hingga di situ aja. Thyme demam. Gorya memberinya obat namun Thyme nggak mau alasannya ia cuma minum obat resep dari dokter. Gorya menariknya dalam pangkuannya dan meminumkan obat.

Dia juga mengomprres Thyme biar demamnya turun. Thyme menyinggung harga masakan tadi yang Gorya bilang sanggup untuk makan satu keluarganya. Dia nggak sanggup membayangkan kayak gimana keluarga Gorya.

Sambil senyum Gorya bilang kalo semrawut banget kalo mereka lagi makan. Dia pikir orang tuanya niscaya sungguh ketakutan kini alasannya putri mereka menghilang. Keluarga Goryabeda banget ama keluargaThyme. Kalo di rumahnya nggak ada yang bicara. Nggak ada juga yang peduli mau beliau nggak pulang berapa haripun. Ada kakaknya sih, namun Tia senantiasa menendangnya. Gorya piir masuk akal abang adik menyerupai itu.

Foto : NODRAKOR.ICU

Thyme mengajukan pertanyaan apa Gorya punya saudara? Gorya kemudian dongeng perihal adiknya yang kini lebih besar darinya jadi beliau senantiasa kalah kalo berkelahi. Thyme menyinggung Gorya ayang menang melawannya. Dia mau tahu seberapa handal adiknya Gorya. Gorya yang mencemaskan adiknya melarang Thyme melaksanakan sesuatu padanya. Padahal Thyme nggak bersungguh-sungguh.

Gorya ingin tau kenapa Thyme menyakiti orang lain dengan kart merah. Apa yang ia jalankan sungguh parah. Sampai kini ia masih sering dirundung. Thyme yang sudah setengah tertidur prospektif akan membatalkan kartu merahnya. Gorya bahagia dengarnya dan minta Thyme untuk komitmen namun Thyme malah mengigau, bilangnya nggak mau kaviar.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Paginya Thyme bangkit lebih dulu. Ih beliau kayak bahagia banget sanggup bareng Gorya. Saat ia mau tidur lagi secara tiba-tiba pintunya dibuka sama petugas kebersihan. Panik banget Thyme hingga bilang kalo ia nggak melaksanakan apa-apa.

Selanjutnya Thyme mengirim Gorya pulang. Ia menyesalkan kencan mereka yang awut-awutan hari ini. Gorya nggak mau menganggapnya selaku kencan alasannya Thyme memaksanya. Itu nggak kayak kencan sama F4. Thyme mendekat dan mengambil sesuatu di rambut Gorya. Kencan kayak gimana yang Gorya mau?

Gorya nggak mau jawab dan nyuruh Thyme pulang. Thyme mau masuk kendaraan beroda empat dan berharap kalo mereka sanggup kencan lagi. Gorya nggak mau. Dia melempar handuknya ke Thyme dan menyuruhnya secepatnya pulang. Thyme mengancam kalo ia nggak akan mengembalikan handuk Gorya kalo beliau nggak mau kencan lagi dengannya. Ih Gorya sih nggak peduli. Ambil aja.

Foto : NODRAKOR.ICU

Dari luar sekilas Gorya dengar kalo orang bau tanah dan adiknya ngomongin perihal dirinya. Itu duduk kendala besar. Gorya pikir mereka mengkhawatirkannya. Ia pun masuk dan berniat menjelaskannya. Tapi menyaksikan reaksi mereka, ia pikir itu duduk kendala lain.

Setelah Gorya duduk, ibu pun menginformasikan duduk perkaranya. Ayah mengambil pemberian dari rentenir. Ia memakai duit itu untuk ongkos pengobatan kakek. Tadinya ayah akan melunasinya dalam 4 pekan namun mereka merubah tanggal pembayaran.

Mereka juga tiba ke kantor ayah. Dan kalo ayah nggak mengeluarkan duit bunganya, maka merreka akan mengunjungi rumah. Gorya menanyalkan berapa banyak yang ayah pinjam? 35.000 Bath.

Gorya kemudian ke kamarnya. Ia mengambil buku tabungannya. Ia bahkan nggak punya duit sebanyak itu. Ia menyaksikan saputangan Ren di lacinya dan teringat apa yang Ren katakan kalo ia mendapatkan keberanian untuk bertarung berkat Gorya.

Foto : NODRAKOR.ICU

Selanjutnya Gorya menemui bos rentenir sambil bawa sekop. Ia cuma punya 2000 Bath dan akan mengeluarkan duit sisanya simpulan bulan nanti. Bos rentenirnya malah nyuruh Gorya kerja jadi gadis bar. Dia menemani tamu, minum segelas dua gelas dan akan memperoleh uang. Gorya nggak mau jadi p#l#cur namun bosnya bilang kalo cuma nemenin doang. Ia juga menampilkan kalo nggak akan ada kontak fisik dan p#l#c#han s#ks#al.

Akhirnya Gorya mau melakukannya. Omnya mau menjamah Gorya namun Gorya menahant tangannya dan menampilkan peraturannya. Waktu berlalu, Gorya nggak ngertii apa itu yang dikehendaki pria? Om itu pikir Gorya nggak perlu ngerti. Tapi ia mesti mengasihani lelaki yang berupaya untuk mengungguli hatinya. Gorya secara tiba-tiba ingat Thyme.

Mendadak omnya jadi iagresif. Mereka menampilkan apa yang sesungguhnya lelaki kehendaki dan nyaris m#l#c#hkan Gorya. Dan ternyata peraturan itu cuma tempelan saja. Peraturan yang sesungguhnya dalah no smoking. Gorya menendang omnya kemudian menyatakan untuk berhenti. Ia akan mencari uangnya.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Di sekolah, Gorya sakit kepala banget ikirin soal hutang. Anak-anak terus melihatnya. Karena ponselya mati jadinya beliau nggak sanggup tahu yang terjadi. Hana tiba menampilkan klip yang bawah umur bicarakan. Gorya melihatnya. Ia pikir itu yaitu klip dikala ia di bar, tahunya peristiwa dikala kencan sama Thyme.

Hana pikir mereka pacaran namun Gorya membantahnya. Itu nggak menyerupai yang Hana pikirkan. Thyme tahu-tahu tiba dan membenarkan kalo mereka berkencan. Ia juga udah membatalkan kartu merah Gorya. Gorya menyinggung kencan mereka sebelumnya. Ih MJ sama Kavin eksklusif meledeknya. Kavin ingin membicarakannya lebih lanjut di kantin. Thyme kemudian menawan Gorya untuk ikut dengannya. Gorya menawan tangan Hana juga.

Anak-anak mengambil gambar dan saat itu juga Gorya jadi obrolan di grup.

Foto : NODRAKOR.ICU

Sampai di kantin Hana mau pergi namun Kavin dan MJ memintanya duduk dan menanyakan namanya. Hana mengalihkan dengan menyinggung perihal Thyme dan Gorya. Mereka memang berkencan sebelumnya, namun itu alasannya Thyme yang memaksanmya. Kavin cukup paham alasannya ia tahu kalo Gorya suka sama Ren. Ia ngasih tahu Gorya kalo ia nggak mau teman-temannya bertengkar.

Thyme menyudahi. Ia memang berkencan dengan Gorya, namun untuk perasannya, itu yaitu urusannya jadi mereka mesti menghormatinya. Kavin nggak yakin dengan apa yang Thyme katakan. Dia sudah sampaumur sekarang. Ternyata keajaiban itu memang ada. Ia kemudian meminta maaf. Selama merela nggak melalui batas.

Foto : NODRAKOR.ICU

Gorya mau bilang kalo mereka nggak melalui batas namun secara tiba-tiba beliau bersin. Thyme pikir Gorya tertular dirinya alasannya mereka menginap bersama. Kalimat Thyme yang ambigu malah jadi bikin salah paham.

Kavin minta mereka untuk dongeng yang sebenarnya. Gorya berupaya untuk bilang kalo mereka habis kehujanan. Thyme menyuruhnya untuk dongeng soal tangga darurat juga. Dih Kavin sama MJ jadi kian aneh-aneh lagi mikirnya.

Akhirnya Gorya menyudahi. Terserah mereka mau gimana mikirnya. Ia llu mengajak Hana untuk pergi dari sana. Mereka berhenti sehabis agak jauh. Hana menanyakan yang terjadi sebenarnya. Gorya kekeuh boilang nggak papa. Hana percaya. Dan menurutnya itu masih jauh lebih baik ketimbang sanggup kartu merah.

Foto : NODRAKOR.ICU

Mendadak Thyme teriak nyuruh Gorya minum obat biar lekas sembuh. Gorya nggak mau dengar dan nyuruh Thyme untuk mengelola urusannya sendiri. Ia kemudian mengajak Hana untuk pergi.

Kavin memandang Thyme dan mengajaknya untuk bicara serius. Kalo THyme cuma coba-coba sama Gorya maka mereka nggak akan melarang. Tapi kalo beliau serius, mereka menasehati biar semestinya Thyme nggak melakukannya.

Selama ini mereka senantiasa membenahi duduk kendala yang ia buat. Tapi nggak untuk yang itu. Keluarganya nggak akan menyetujuinya. Putra tunggal keluarga Parama, dan gadis menyerupai Gorya, ibunya nggak akan menyetujuinya.

Foto : NODRAKOR.ICU

MJ menyaksikan selebaran Gorya yang tertinggal dan menunjukkannya pada Thyme. Seorang yang sedang mencari komplemen duit saku. Ia mengungkit ijab kabul kakaknya yang dipaksa sama ibunya. Makara kalo Thyme tetap mau melanjutkannya maka ia akan sanggup massalah. Thyme kayaknya nggak mau peduli. Ia nggak akan tahu kalo ia nggak mencobanya.

Foto : NODRAKOR.ICU

Di rumah flu Gorya kian parah. Ia jadi nggak sanggup bekereja. Paman Ga yang tahu kalo beliau sedang sakit menyuruhnya untuk istirahat. Lagian nggak ada banyak konsumen hari ini. Dan dikala paman Ga mau bicara soal kencan Gorya, ponselnya malah mati.

adik Gorya tiba dan membawakan air hangat. Saat mencari handuk ia malah mendapatkan saputangan Ren dan mau menggunakannya namun Gorya melarang dan mengambilnya kembali. Glakao jadi curiga kalo yang memberikannya yaitu orang penting.

Ia eksklusif mikir ke lelaki yang kencan sama Gorya. Gorya membantahnya. Glakao menyudahi. Ia mengambil ponsel Gorya untuk diperbaikii sama ayahnya.

Gorya memandang saputangan Ren dan menyaksikan selebaran kerja paruh waktunya. Mungkin andai Ren ada beliau nggak segitu kesulitan.

Foto : NODRAKOR.ICU

Kepala pramusaji di rumah Thyme nggak sengaja mendapatkan handuk dari Gorya.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Gorya turun dan menyaksikan ayah dan adiknya sedang memperbaiki ponselnya. Ayah menanyakan kondisi Gorya yang kini jadi mencari pekerjaan paruh waktu dan ingin membantunya. Gorya melarang dan minta ayah tetap di pekerjaannya. Ih padahal ayah ingin jadi ayah yang keren yang nggak membiarkan anaknya kesulitan.

Mendadak ada yang menekan bel. Ayah yang takut kalo itu rentenir minta Gorya untuk membuka pintu. Gorya mengambil sapu kemudian keluar. Dan yang tiba ternyata yaitu Thyme. Gorya menyuruhnya pulang namun Thyme nggak mau.

Ayah juga tahu-tahu keluar sambil memberitahukan lengannya. Seperti ayah yang ingin melindungi anak gadisnya, ia menanyakan nama Thyme dan apa urusannya tiba ke tempat tinggal seorang gadis larut malam gini.

Thyme menyebutkan namanya dan menginformasikan kalo ia sobat sekolah Gorya. Kebetulan di tv juga sedang menayangkan isu perihal Thyme yang yaitu keluarga terkaya di Thailand. Ih ayah eksklusif merasa lemas dan sembunyi di akrab pintu.

Foto : NODRAKOR.ICU

Akhirnya Thyme dipersilakan untuk masuk. Ia dijamu seakan ia yaitu tamu yang sungguh penting di sana.

Foto : NODRAKOR.ICU

Toko bunga sudah tutup. MJ dan Kavin secara tiba-tiba tiba untuk menemui Kaning dan mengajaknya makan.

Foto : NODRAKOR.ICU

Sementara itu Thyme makan malam dengan keluarga Gorya. Makanan itu harganya 499 Bath, menyerupai yang Gorya katakan kalo 500 Bath cukup untuk makan satu keluarganya. Thyme sanggup giliran makan duluan. Dan mereka bahagia banget sehabis Thyme bilang kalo rasanya enak. Mereka kemudian mulai makan. Gorya menanyakan argumentasi kemunculan Thyme namun Thyme menolak untuk menjawabnya dan mengajaknya makan duluan.

Glakao secara tiba-tiba mengambil daging Gorya. Gorya nggak terima dan mengadukannya ke ibu. Mereka jadi berantem gegara itu. Suasananya rame banget kayak yang Gorya bilang. Tapi itu malah menghasilkan Thyme tersenyum lihatnya.

Foto : NODRAKOR.ICU

Di rumah Kavin, Kaning dikasih masakan ringan anggun yang dibentuk oleh koki terkenal. Makannya dari atas ke bawah. MJ bilang masakan itu cuma ada di rumah Kavin. Kaning mengambil satu dan memakannya. Kavin menginformasikan kalo masakan itu harganya nyaris 4000 Bath.

Ternyata yang ingin mereka bicarakan yaitu perihal Gorya. Mereka ingin Gorya berhenti. Hidup mereka itu sudah direncanakan. Dan sajian epilog yang Kaning makan barusan lebih gampang untuk ditemukan dibandingkan dengan apa yang mereka inginkan.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Ayah menampilkan potongan daging terakhir. Itu akan menjadi daging ajaib. Setiap orang mesti menceritakan kisah sedihnya untuk mendapatkannya. Nantinya daging itulah yang mau menyembuhkan kesedihannya. Gorya mulai duluan.

Ia menyebutkan perihal pekerjaan dan sekolahnya. Ditambah lagi keluarganya juga memiliki hutang. Lanjut pada Glakao, ia menyebut perihal seragam sekolahnya yang nggak pernah ganti. Dan ia juga memakai barang-barang bareng ayah dan kakaknya.

Thyme juga diminta untuk cerita. Thyme sendiri nggak punya kisah sedih yang sanggup dibagi. di rumahnya ada banyak masakan dari materi terbaik. Nggak kada permainan menyerupai itu di rumahnya. Setiap makan ia mesti senantiasa tenang. Nggak kada yang boleh ngomong kecuali perihal bisnis.

Cerita yang menurut Thyme biasa aja justru jadi kisah yang paling sedih buat keluarga Gorya sehingga mereka berbincang daging itu untuknya. Gorya tahu-tahu mengambilnya dan membaginya menjadi 5 bagian. Sehingga mereka sanggup memakannya bersama-sama. Daging itu diperlukan sanggup mengobati luka hati mereka.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Kaning paham maksud mereka. Mereka ingin ia menghentikan temannya alasannya ketakutan sobat mereka memperoleh masalah. Ia meminta nomor Kavin dan dikasih kartu nama. Kavin pikir Kaning akan mengikuti apa yang mereka mau. Tapi teernyata enggak. Kaning malah mengirim duit 4000 Bath untuk masakan yang barusan ia makan. Ia yakin pada temannya dan nggak akan melaksanakan sesuatu di belakangnya.

Sampai di luar Kaning menyaksikan kalo saldonya tinggal dikit sedang di dalam. Kavin dan MJ mengeluhkan gimana keras kepalanya Kaning. Sama kayak Gorya. Pantas aja mereka berteman.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Thyme karenanya pulang. Dan ternyata argumentasi kedatangannya yaitu untuk ngasih obat ke Gorya. Daging aneh nggak akan sanggup menyembuhkannya. Gorya membantah namun habis itu beliau bersin.

Ia mau mengambil sesuatu di saku dan malah menjatuhkan saputangan Ren. Thyme mengambilnya dan mengerti kalo itu milik Ren. Ia berbincang obat yang dibawanya dan mau menempelkan plester anti demam ke Gorya namun Gorya menolak. Sampai Thyme bilang akan menceritakan perihal Ren.

Gorya termenung mendengarkan.

Foto : NODRAKOR.ICU
Foto : NODRAKOR.ICU

Saat kami kecil, saya mengambil boneka bau tanah dari Ren. Itu boneka yang sungguh beliau cintai hingga beliau nggak sanggup tidur tanpa memegangnya. Saat kulihat betapa beliau menyukainya, saya kian menginginkannya. Setelah saling tarik, boneka itu hancur.

Alih-alih meminta maaf kepadanya, saya bilang itu salahnya. Aku melarang teman-temanku bermain dengannya. Aku sungguh-sungguh berengsek. Setelah itu, Ren nggak pernah membentakku atau apa pun. Dia memperlakukannya seolah tidak terjadi apa-apa. Dia kembali untuk bermain dengan kami. Padahal boneka itu yaitu mainannya yang paling dicintai. Saat kami berkembang dewasa, saya menyadari bahwa saya berengsek.

Gorya nggak ngerti kenapa Thyme menceritakan hal itu. Ia menasehati biar Thyme minta maaf kalo ia terus mempertimbangkan perihal Ren. Thyme nggak mau alasannya itu akan menghancurkan citranya. Gorya meremehkan kalo Thyme cuma anak manja.

Thyme nggak terima dan mendorong Gorya. Mereka jadi saling dorong dan menghasilkan pagar rumah Gorya rusak. Beruntung Thyme sempat menawan Gorya sehingga nggak ikut jatuh.

Thyme berbincang untuk memperbaiki pagar rumah Gorya namun Gorya menolak. Obat yang beliau kasih sudah cukup.

Foto : NODRAKOR.ICU

Ibu Thyme akan pergi. Kepala pramusaji berbincang kopernya dan menampilkan handuk yang ia temukan. Thyme melarang para pramusaji untuk membuangnya. Ibu cuma melihatnya dan meminta kepala pramusaji untuk mengembalikannya ke kawasan semula. Ia juga minta biar Thyme diawasi. Termasuk di sekolah.

Foto : NODRAKOR.ICU

Di sekolah kembali timbul duduk kendala perihal Gorya. Fotonya dikala berada di kafe terpampang dalam jumlah yang banyak. Semua orang membicarakannya. Thyme tiba dan ikut melihatnya.

Bersambung…

Red Shoes (Drama Korea 2021)

Tentang Sinopsis – Red Shoes yakni drama Korea harian bergenre Melodrama, Keluarga, dan Romantis. Serial KDrama ini tayang di kanal televis...